Kurasa suasana dingin dan nyaman di kota ini terusik sebuah berita yang tak kunyana.
Ingin percaya namun nuraniku bicara beda
Kucari  dari hulu ke hilir untuk mencari dan menguaknya
Tetapi ternyata sulit juga si tanpa nama yang menyebarkan berita,bersembunyi mirip pecundang dan pengecut di balik layar dan nama samar
Begitulah,bak warna bercampur ke akhir melebur menjadi berbeda
Dari A ditambah hingga ke Z jadi beda artinya karena dalam perjalanan ditambahi bumbu-bumbunya
Orang-orang sudah beringas saat mengetahui semuanya tadi
Membaca  dan mencerna tanpa jeli
Sesuatu semakin mendidih seperti kecemburuan yang posesif dan mungkin bisa berakhir anarki
Si di balik layar tersenyum menikmati semua hasil pancingan diri
Dia  tertawa mungkin,mentertawakan tingkah yang terpancing karenanya
Lalu dirinya berhenti tertawa dan seperti dipukul dadanya
"Jangan seperti ember bocor membawa air"Suara itu sekeras dentuman speaker di telinganya
Apa maksutnya?
Membayangkan seseorang susah payah membawa air yang berguna untuk hidupnya,tetapi embernya bocor dan berakhir berkurang banyak atau kosong,jadi apa gunanya?
Dirinya tercenung seperti dihantam kepalanya
Bulan ini seharusnya membawa air murni lebih banyak bukannya memperlebar kebocoran di embernya.
Perbaiki diri dulu baru bicara! Â suara itu menggelegar lagi
Siapa kamu?
Aku kebaikan dan hati nuranimu ,aku akan berperang besar melawan segala hal yang mendidih tentang kebencian dalam jiwamu
Tercenung
Merenung
Jangan lakukan hal-hal yang sia-sia
Suara itu menggelegar lagi
Aku akan membuntutimu dan menjadi pengganggumu tiap malam sebelum tidurmu
Dan tanyalah pada dirimu
Apa kabaikanku hari ini?
Apa yang kulakukan di bulan suci ini?
 Dan jawablah!
Gelegar itu memekakkan telinganya lagi
Ia tertunduk.
Sekian
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H