Keempat,ada beberapa gerai makanan yang sudah menggunakan kantong kertas sebagai tempat makanan.
Semua upaya itu hanya berjalan sebentar,para pembeli mengeluh atau tidak masalah membayar tas kresek daripada repot-repot bawa tas yang bisa dipakai berulangkali,apalagi jika belanjaanya daging-dagingan atau ikan,meski sudah pakai plastik pembungkus tetap saja bau atau kadang berair dan repot mencuci tas 're use'tadi
Bertahun-tahun kemudian sekitar setahunan ini kembali lagi:
Satu,tas kresek berbayar di beberapa toko.
Dua,tidak menyediakan straw atau sedotan minuman di gerai makanan cepat saji
Tiga,yang dengan bungkus kertas tetap dengan bungkus kertas.
Empat,adanya tas-tas're use'yang bisa dilipat mirip dompet koin bagi pembeli produk tertentu.
Lima ,gerai kopi  kebanyakan sudah memakai tas dari kertas untuk pembelian merchandise.
Upaya itu sudah dilakukan gerakan' tanpa tas kresek'.
Saya rasa demikianlah berbagai upaya untuk mengendalikan bertambahnya penggunaan tas kresek  yang hampir tiap hari sekian kali sekian untuk kegiatan belanja dan lain sebagainya.
Sekian