"Aku berjanji selalu menemani bu Kesti.Mari tidak usah memikirkan apa-apa.Aku  ingin bu Kesti segera sembuh dan menjahit bajuku"
Trista berusaha tersenyum meski menahan airmatanya.
Menuju ke ruang UGD dan Trista mendaftarkan di bagian administrasi karena Mira tidak tahu bagaimana prosedurnya.Anak itu kurang cerdas sepertinya dan suka bingung.
Mendapatkan kamar kelas tiga yang bagus.Trista waktu itu memang mengantarkan ke rumah sakit terbaik tapi dekat juga,ia benci dengan pelayanan rumah sakit yang tidak  mengenakkan.
Tiap hari selama tiga hari menunggu  bergantian meski sebentar dengan Mira dan Niken yang tinggal satu jam jika ditempuh dengan kendaraan bermotor tak juga nampak batang hidungnya.Berkali-kali ditelpun olehnya dan oleh Mira ,baru ada acara hajatan temannya dan ia jadi panitya.Dan kesabaran Trista habis,ia marah pada Niken yang bahkan tidak mau menengok ibunya,sementara Mira yang masih kecil belum bisa menanggung sendirian.
"Niken bilang pada temanmu ibumu sakit"
"Iya..iya mbak"
"Kamu ini keterlaluan tahu..ini ibumu dan kamu lebih memilih temanmu.Ibumu menanyakanmu.Terus menerus.Nanti sore pulang atau aku akan menjemputmu di tempat temanmu"
Hening
"Iya mbak.Kusahakan pulang.Ibu tidak apa-apa to?"
Daripada mengamuk lebih para Trista menutup  hpnya.