Manusia memang kadang lupa dan tempatnya lupa.Dan juga lupa bahwa semua ini hanya titipan.Lupa bahwa orang lain juga manusia yang punya perasaan dan hati dan kadang orang mengalah itu bukan karena kalah,tapi karena tidak ingin ikut-ikutan bicara yang salah.
Ojo Dumeh mungkin bisa merambah ke semua sektor,menunjukkan superioritas terhadap inferioritas.Lupa bahwa manusia itu ada masa jatuhnya juga suatu ketika,seolah-olah tidak akan pernah terpeleset.
Jika saja setiap manusia mengikuti nasehat dua kata tadi'Ojo Dumeh' pasti tidak akan seperti ini.
Tapi mungkin ini hanya bersifat platonis,sesuatu yang bersifat ideal dalam pemikiran saja.
Jika mengajarkan anak-anak atau orang lain,atau mengajari orang lain tentang sifat-sifat baik itu,mengapa malah orang -orang melakukan hal yang berkebalikan dengan yang dia berikan pada anak atau orang lain?
Berarti tidak konsisten ucapan dan perbuatan?
Apakah bisa menjadi contoh?
Yah..
Tanya saja pada gelombang laut.
Tidak pernah ada jawaban.
Berhati-hati dengan ucapan,perkataan dan sikap.Itu nasehat paling manjur sepanjang jaman.