Kembang Sepatu atau Hibiscus di masa saya kecil adalah tanaman pagar rumah karena batang pohonnya lumayan kokoh sebelum tergantikan oleh besi tempa atau hollow masa kini.
Daun-daunnya agak  mengkilat  hijau dan bunganya merah ,pada saat saya kecil iseng mengambil daun-daunnya dan diperas hingga ada semacam air agak berlendir dan dipakai untuk keramas setelah itu baru memakai shampoo,kata orang dulu,bagus untuk rambut dan menurut saya waktu itu mirip fungsi konditioner,membuat rambut lemas dan halus.Iseng saja sambil bertanya benar apa tidak.
Seiring berjalannya waktu bunga sepatu makin jarang terlihat sebagai pagar tanaman atau tanaman hias di taman,kalah menarik dengan tanaman bunga lain karena juga pohonnya bukan perdu yang bisa ditanam di pot-pot tanaman.
Bunga sepatu hanyalah bunga sepatu,bunga biasa yang tidak istimewa saat saya kecil,kadang malah masih kuncup dipetik untuk main pasar-pasaran sama teman sepermainan.Kalah dengan wanginya bunga mawar warna-warni atau tanaman anggrek.
Suatu ketika saat sedang berwisata di sebuah negeri gurun dan berbelanja  di sebuah supermarket kecil tapi sangat lengkap dan jenis tehnya amat sangat lengkap.
Jasmine tea dari berbagai merek,Earl Grey Tea dari berbagai merk,Green Tea,Lemon Tea semuanya dari berbagai merek.Termasuk teh kelas premium semacam Dilham dengan berbagai variasi yang disajikan di kamar-kamar hotel bintang empat atau lima di seluruh dunia.Pokoknya supermarket itu sangat lengkap untuk  persediaan tehnya.Padahal bukan toko khusus teh.
Akhirnya membeli lima macam teh Earl Grey Tea,Green Tea,Jasmine dan Teh Tarik.Teh-teh yang umum diminum.
Sebungkus kotak teh menarik perhatian,teh Hibiscus.Teh kembang sepatu,akhirnya karena penasaran saya ambil satu kotak teh seharga 8 Qar atau sekitar 30 K dalam rupiah tersebut.Teh buatan Jordania.
Sepulangnya saya mencari tahu tentang teh bunga sepatu dan seperti dilansir di jurnal kesehatan dunia  atau Artikel  warta kota.live .com tanggal 6 Agustus 2018 atau artikel-artikel lain seperti Hello sehat dan sebagainya ,teh kembang sepatu memiliki banyak manfaat seperti:
1.Menurunkan Kolesterol jahat dalam darah.
2.Anti depresan atau bersifat menenangkan.
3.Melangsingkan tubuh (saya rasa efek dari sesudah minum teh ini lalu tidak merasa lapar,itu yang saya rasakan kemudian).
4.Ada banyak anti oksidan di dalamnya.
Masih banyak lagi dan meskipun menurut jurnal kesehatan tadi belum ada penelitian yang  seratus prosen bisa dipercaya tapi tetap saja teh kembang sepatu itu nagih.Saya menyesal kenapa hanya membeli satu dus karena di rak supermarket disini  belum ada sama sekali.
Teh kembang sepatu saat diseduh berwarna merah lebih tua dari daun secang(yang lebih dulu populer),Mirip dengan rossela karena mereka tanaman satu rumpun(tapi saya bahkan hanya sekali mencoba sirup rosela).
Di negeri kita ternyata sudah ada yang membudidayakan teh kembang sepatu dalam bentuk daun,saya kurang tahu apakah sudah ada yang berbentuk teh celup yang praktis.Tetapi belum ada teh jenis ini di rak supermarket.
Sayangnya ,kenapa bunga sepatu sudah sangat jarang,padahal tehnya menurut saya sangat enak(pendapat pribadi).Dan saya juga sempat heran'wow kembang sepatu dibikin teh'.
Ternyata sudah umum di negara seperti Afrika dan beberapa tempat lain.
Apalagi jika dikemas begitu bagus.Diantara kemasan warna hijau atau coklat kotak teh.
Setahu saya ada juga tanaman yang dibuat sebagai teh seperti  Teh Daun Kelor dan sebagainya.
Yang jelas meskipun efek dari minum teh kembang sepatu belum juga ada penelitian yang  benar-benar seratus prosen valid,tetap saja saya suka ,dibanding penemuan atau budidaya baru daun yang dikembangkan jadi teh.Masalahnya begitu teh ini habis,saya kembali ke hobi saya dulu minum Jasmine Tea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H