3.Melangsingkan tubuh (saya rasa efek dari sesudah minum teh ini lalu tidak merasa lapar,itu yang saya rasakan kemudian).
4.Ada banyak anti oksidan di dalamnya.
Masih banyak lagi dan meskipun menurut jurnal kesehatan tadi belum ada penelitian yang  seratus prosen bisa dipercaya tapi tetap saja teh kembang sepatu itu nagih.Saya menyesal kenapa hanya membeli satu dus karena di rak supermarket disini  belum ada sama sekali.
Teh kembang sepatu saat diseduh berwarna merah lebih tua dari daun secang(yang lebih dulu populer),Mirip dengan rossela karena mereka tanaman satu rumpun(tapi saya bahkan hanya sekali mencoba sirup rosela).
Di negeri kita ternyata sudah ada yang membudidayakan teh kembang sepatu dalam bentuk daun,saya kurang tahu apakah sudah ada yang berbentuk teh celup yang praktis.Tetapi belum ada teh jenis ini di rak supermarket.
Sayangnya ,kenapa bunga sepatu sudah sangat jarang,padahal tehnya menurut saya sangat enak(pendapat pribadi).Dan saya juga sempat heran'wow kembang sepatu dibikin teh'.
Ternyata sudah umum di negara seperti Afrika dan beberapa tempat lain.
Apalagi jika dikemas begitu bagus.Diantara kemasan warna hijau atau coklat kotak teh.
Setahu saya ada juga tanaman yang dibuat sebagai teh seperti  Teh Daun Kelor dan sebagainya.
Yang jelas meskipun efek dari minum teh kembang sepatu belum juga ada penelitian yang  benar-benar seratus prosen valid,tetap saja saya suka ,dibanding penemuan atau budidaya baru daun yang dikembangkan jadi teh.Masalahnya begitu teh ini habis,saya kembali ke hobi saya dulu minum Jasmine Tea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H