“Ya, boleh juga, banyak hal yang ingin kita bicarakan, dari hasil rapat tadi”
Sahutku sambil berjalan menuju warung kopi depan kantor tempat biasa kami kongkow-kongkow.
Taman-temanku yang lain juga setuju dengan saran Hendri, kami pun bergegas menuju warung kopi.
Selama duduk-duduk dan ngobrol, aku lebih banyak terdiam, sesekali aku menjawab dan menjelaskan kemungkinan-kemungkinan alasan perusahaan melakukan keputusan seperti yang dihasilkan dalam rapat tadi. Sesekali aku teringat apa yang kami bicarakan antara aku dan pak Hadi bosku pagi tadi. Banyak cerita yang penuh dengan tanda-tanya diselingi kemarahan atas aksi sepihak oleh perusahaan.
Hari mulai malam, kami pun siap-siap beranjak pulang.
“Ok teman-teman, walaupun besok kantor mulai diliburkan, besok kita kumpul lagi, nanti kita kontak-kontakan aja yah..!
Demikian kataku, sambil menyalami teman-temanku satu persatu.
Pertemuan diwarung kopi menjelang malam itu kami bubarkan dengan sejuta tanda-tanya.
Merasakan suasana pertemuan tadi, akupun membatin
“Malam ini aku harus pulang !” Sambil berjalan menuju parkiran motor.
Tak lama motorkupun melaju keluar komplek perkantoran, meninggalkan kantor yang penuh tanda-tanya(.)