Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Horor

Hantu Perawat Belanda di Duch van Ziekenhuis

17 Mei 2024   21:17 Diperbarui: 17 Mei 2024   21:19 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joan mengangguk semangat. Ia tersenyum semringah. Akhirnya gadis yang dicari-carinya….

“Caroline Nathaniel Verbruggen. Lahir di Amsterdam, 14 Juli 1926 dan meninggal 6 Agustus 1943 di Moluccas, Nederlands Indischsekarang negara itu bernama Indonesia. Perawat angkatan pertama di Dutch van Ziekenhuis ini. Gugur dalam tugas Palang Merah Nederland di sana. Orangtuanya yang merupakan dokter, juga tewas terpanggang di sana. Nyaris semua dokter maupun perawat tewas dibantai oleh tentara Jepang dalam perang Asia Pasifik pada waktu itu.”

Joan terkesiap. Dibacanya selembar kertas tua itu. Ada nama Caroline Nathaniel Verbruggen tercetak dengan tinta hampir pudar di sana. Semacam sertifikat penghargaan atas jasa seseorang. Ditandatangani pada tanggal 31 Agustus 1947HUT pejabat dan pemimpin kerajaan Nederland waktu itu. Ratu Wilhelmina!

“Tapi, jelas-jelas saya bersama dia dalam enam hari belakangan ini kok!”

“Tidak mungkin, kecuali kamu sedang bertemu dengan arwah dia!”

Suster gemuk itu terbahak. Tubuhnya yang bergelambir tampak mengguncang. Joan mumet. Guyonannya tidak ditanggapi. Ia masih sibuk menekuri jalan pikirannya sendiri. Meraba-raba keabsahan pertemuannya dengan suster muda itu. Tidak mungkin ia bermimpi!

“Ta-tapi….”

Suster gemuk itu mengernyit di akhir tawanya. Ia juga merasa heran dengan fenomena yang dialami oleh salah satu pasien di rumah sakit ini. Bagaimana gadis itu bisa tahu ada seorang perawat yang bernama Caroline Nathaniel Verbruggen, yang sudah meninggal puluhan tahun lalu?!

Joan masih termangu ketika suster bertubuh besar itu mengedikkan bahunya, meringis dengan mimik ngeri, lalu meninggalkan mereka berdua dengan langkah gegas.

Semuanya masih misteri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun