Menyoal muasal keberadaan Kue Lapis, Anita mengatakan sudah hablur kendati diklaim sebagai penganan tradisional yang berasal dari Nusantara.
"Sudah tidak tahu berasal dari daerah mana. Yang pasti, kue ini adalah kuliner (entitas) Melayu," katanya.
Anita menjelaskan, kue ini bahkan sangat digemari ekspatriat dari mancanegara. Ia mencontohkan di Asia Tenggara kue Lapis Legit bukan lagi penganan asing.
"Tetapi jika merunut lebih jauh, banyak versi sebenarnya," ungkapnya.
Anita menambahkan, kendati diklaim berasal dari Indonesia ada beberapa anggapan Kue Lapis dipopulerkan pemerintah kolonial Belanda di Nusantara. Artinya, kue ini merupakan penganan asimilatif yang dikreasikan bersama kue lainnya asal Eropa.
"Oleh karena itu, ada 'turunan' Kue Lapis bernama Lapis Legit yang lebih spesifik disebut 'spekuk' yang berasal dari bahasa Belanda, Spekkoek," imbuhnya.
Menurut Anita, orang-orang Belanda pada zaman penjajahan dulu mengaku jika jenis kue basah Lapis Legit terinspirasi dari penganan Eropa yang populer pada saat ini.
"Makanya, tidak heran bila bahan-bahan penganan versi Belanda ini dibuat dari berbagai rempah yang memang sangat disukai orang-orang Eropa saat itu," bahasnya.
Anita menjelaskan, rempah-rempah yang dimaksud itu di antaranya kayu manis, cengkeh, bunga pala, adas manis, dan kapulaga.
"Itulah mengapa rasa kue ini sangat khas dengan aroma rempah," terangnya.