Lebih lanjut ia memaparkan, ada dua jenis kaldu yang nantinya digunakan dalam peracikannya. Pertama, adalah kaldu yang "dicampur" dalam nasi setelah menjadi kuah kental berminyak (lemak ayam) dan kaldu penyerta menu yang disediakan dalam mangkuk kecil.
"Kalau kuah kaldu penyerta, lebih encer dibandingkan kuah kaldu inti yang digaruk (dicampur) bersama nasi putih. Jadi kalau seksama melihatnya, biasanya nasi Hainan akan berwarna kekuning-kuningan. Nah, itu terjadi karena paduan kuah kaldu yang bercampur lemak ayam," kata Niko.
Selain itu, ungkap Niko, selain kuah kaldu menu Nasi Ayam Hainan tidak terlepas dari bumbu-bumbu seperti minyak wijen, jahe, bawang putih, dan lainnya.
Ketika ditanyakan ayam jenis apa yang dipakai untuk bahan Nasi Ayam Hainan, Niko mengatakan hal itu sesuai selera pelaku usaha kuliner.
"Boleh ayam kampung, boleh ayam broiler. Yang pasti, kuah kaldu inti yang berasal dari lemak ayam harus ada dan dibalur dengan ayamnya sendiri saat perebusan. Karena inilah ciri khas makanan itu," jawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H