Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nasi Ayam Hainan, Menu yang Dipopulerkan Diaspora Tionghoa di Asia Tenggara

8 Agustus 2022   11:05 Diperbarui: 8 Agustus 2022   11:06 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Hainan Ayam Rebus. / (Foto: Effendy Wongso)

Salah satu ciri khas jika menyantap Nasi Ayam Hainan adalah aromanya yang kuat. Tipikalistik itu sendiri tentu tidak lepas dari penggunaan berbagai rempah atau bumbu, terutama dalam kuah inti dan penyerta 'nasi Hainan' yang selalu ada pada setiap penyajiannya.

Nasi Ayam Hainan atau Wenchangji dalam bahasa Mandarinnya merupakan masakan oriental yang berasal dari China atau Tiongkok. Makanan yang yang dikembangkan diaspora Tionghoa di berbagai negara dunia, khususnya di Asia Tenggara ini sudah menjadi salah satu ikon kuliner menu Chinese food.

Seiring perkembangan zaman, makanan ini berasimilasi dengan daerah setempat. Artinya, penggunaan bahan-bahan makanannya pun mengikuti ketersediaan suatu wilayah, khususnya terkait rempah-rempah.

Nasi Hainan Bebek Panggang. / (Foto: Effendy Wongso)
Nasi Hainan Bebek Panggang. / (Foto: Effendy Wongso)

Masakan Tionghoa ini juga sering dikaitkan terhadap masakan Singapura, Malaysia, Thailand, dan tentu saja asal makanan ini yang bermuasal dari wilayah Hainan di Tiongkok atau China.

"Dinamakan Nasi Ayam Hainan sebab berasal dari tradisi seni memasak Hainan (wilayah China). Kemudian, oleh populasi orang Tionghoa yang merupakan perantauan suku Hainan dalam kawasan Nanyang (Singapura)," terang Supervisor Waroenk Seafood Wanda Bunga saat ditemui penulis guna merangkum artikel terkait kuliner untuk Kompasiana.com di Jalan Veteran 18, Fatululi, Kota Kupang, Sabtu 6 Agustus 2022.

Ayam Rebus Hainan. / (Foto: Effendy Wongso)
Ayam Rebus Hainan. / (Foto: Effendy Wongso)

Menurutnya, para diaspora Tionghoa di Singapura dan Malaysia lantas menggabungkan unsur-unsur masakan Hainan dan Kanton.

"Tentunya (varian makanan) ditambah dengan cita rasa (rempah) untuk masakan di Asia Tenggara, yang pada akhirnya juga masuk ke Indonesia melalui diaspora Tionghoa," papar Wanda.

Asimilasi menu itu terhadap kearifan lokal, jelasnya, dapat dilihat dari versi penyajian Nasi Ayam Hainan di Singapura.

"Versi Singapura menggunakan cabai yang lebih 'strong' (pedas). Ini mencerminkan pengaruh Asia Tenggara dalam pengolahannya. Beberapa resep yang sudah adaptif dan kental budaya lokalnya, juga dapat dilihat dari campuran cabai dengan bawang putih," kata Wanda.

Selain itu, imbuhnya, kebanyakan hidangan Nasi Ayam Hainan tersebut disajikan dengan irisan timun dan beberapa varian menggunakan sedikit sayuran hijau lainnya.

Wanda mengatakan, kompartemen pantry pihaknya menawarkan beberapa varian Nasi Ayam Hainan ini.

"Kami menyediakan Nasi Ayam Hainan Rebus, Nasi Hainan Bebek Panggang, Nasi Hainan Ayam Panggang dalam penyajian rice bowl, dan ala carte Ayam Rebus Hainan yang menjadi salah satu menu unggulan," urainya.

Tidak hanya itu, sebut Wanda, pihaknya juga meracik menu itu menjadi kreasi olahan "mie", yaitu Mie Ayam Rebus Hainan yang semuanya dibanderol dengan harga terjangkau.

Mie Ayam Rebus Hainan. / (Foto: Effendy Wongso)
Mie Ayam Rebus Hainan. / (Foto: Effendy Wongso)

Sementara itu, ditemui di tempat dan kesempatan yang sama, Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko membeberkan beberapa saran penyajian Nasi Ayam Hainan pihaknya.

Menurutnya, kendati telah berasimilasi dengan "budaya" setempat, namun cara meracik menu tersebut tidak banyak berubah.

"Mulanya, daging ayam ini diolah dengan cara-cara tradisional Hainan yaitu merebus seluruh ayam dalam kaldu tulang ayam menggunakan air rebusan yang banyak. Setelah itu, hanya menambahkan air jika perlu agar aroma kuahnya tetap 'keras'," jelas Niko.

Ia menambahkan, hal itu bertujuan agar cita rasa "kaldu asli" yang menjadi ciri khas Nasi Ayam Hainan tidak "melenceng".

"Kalau airnya ditambah terus saat memasak misalnya, tentu akan 'ngencer' (tawar) dan menyamarkan aromanya, yang memang menjadi tipikal makanan ini," beber Niko.

Nasi Hainan Ayam Panggang. / (Foto: Effendy Wongso)
Nasi Hainan Ayam Panggang. / (Foto: Effendy Wongso)

Lebih lanjut ia memaparkan, ada dua jenis kaldu yang nantinya digunakan dalam peracikannya. Pertama, adalah kaldu yang "dicampur" dalam nasi setelah menjadi kuah kental berminyak (lemak ayam) dan kaldu penyerta menu yang disediakan dalam mangkuk kecil.

"Kalau kuah kaldu penyerta, lebih encer dibandingkan kuah kaldu inti yang digaruk (dicampur) bersama nasi putih. Jadi kalau seksama melihatnya, biasanya nasi Hainan akan berwarna kekuning-kuningan. Nah, itu terjadi karena paduan kuah kaldu yang bercampur lemak ayam," kata Niko.

Selain itu, ungkap Niko, selain kuah kaldu menu Nasi Ayam Hainan tidak terlepas dari bumbu-bumbu seperti minyak wijen, jahe, bawang putih, dan lainnya.

Ketika ditanyakan ayam jenis apa yang dipakai untuk bahan Nasi Ayam Hainan, Niko mengatakan hal itu sesuai selera pelaku usaha kuliner.

"Boleh ayam kampung, boleh ayam broiler. Yang pasti, kuah kaldu inti yang berasal dari lemak ayam harus ada dan dibalur dengan ayamnya sendiri saat perebusan. Karena inilah ciri khas makanan itu," jawabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun