Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana (13)

6 Agustus 2022   22:52 Diperbarui: 6 Agustus 2022   23:01 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Novel Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana. / (Foto: Inprint.com)

"Untuk saat ini saya tidak tahu harus berbuat apa-apa. Semua rencana kita gagal. Pasukan kita yang berhasil melewati Tembok Besar sudah dibabat habis prajurit Divisi Kavaleri Fo Liong. Kecuali gerilya dan menelusup di Ibukota Da-du, saya sungguh tidak tahu rencana apa lagi yang akan dapat kita terapkan!" imbuh Han Chen Tjing dengan rupa bingung.

Shan-Yu merapatkan gerahamnya. Dicengkeramnya keras-keras gagang pedang ular peraknya saat pemimpin tertinggi Han itu melangkah masuk ke ruang dalam rumah tanpa memedulikannya. Ia benar-benar merasa menjadi orang yang tidak berguna. Ia bersumpah untuk memenggal kepala Sang Kaisar suatu saat nanti. Dan menyerahkannya sebagai hadiah untuk lelaki berilmu silat tinggi itu.

"Jenderal Shan...."

Shan-Yu menoleh.

Di ambang pagar halaman tampak Ta Yun berlari ke arahnya. Tiba dua depa dari hadapannya disertai sebuah bungkukan tabe. Wajahnya menyumringah.

"Saya baru mendapat kabar dari beberapa jasus di Ibukota Da-du, Jenderal Shan," paparnya. "Mereka mengatakan kalau Kaisar Yuan Ren Zhan akan melakukan pesta kemenangan di Istana Da-du. Mereka akan mengadakan Festival Barongsai."

Shan-Yu mengerutkan dahinya. "Festival Barongsai?!"

Ta Yun mengangguk. "Ya, Festival Barongsai. Menurut jasus kita, acara Festival Barongsai tersebut akan dihadiri seluruh peserta barongsai yang ada di Tionggoan. Pihak Istana Da-du sudah menyebarkan undangan ke seluruh penjuru negeri. Festival Barongsai itu direncanakan akan berlangsung pada saat purnama purna, awal dua bulan depan nanti!"

Tubuh Shan-Yu menegak. "Kalau begitu, siapkan orang-orang kita yang berwushu tinggi. Kita akan menelusup masuk sebagai peserta lomba barongsai. Segeralah berkemas, ikut saya ke Ibukota Da-du besok pagi. Samarkan identitas kita sebagai petani. Jangan sampai kepergok prajurit penjaga gerbang. Wajah kita pasti sudah disebar di seluruh pelosok negeri sebagai buronan!"

"Baik, Jenderal Shan!" (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun