Angin mengajarku menari
Melambungkan aku setingkat
Aku seperti walet di udara
Kepak-kepaknya mengirama
menyatu dengan awan nan putih
Inilah kehalusan budi
yang diajarkan alam padaku
Fang Wong
Refleksi Taichi Chuan
Keberhasilan Fa Mulan memukul mundur musuh disambut gegap gempita pihak Istana Da-du. Kaisar Yuan Ren Zhan tidak pernah segembira kali ini. Berkali-kali ia memuji kecerdikan strategi dan taktik kamuflase Fa Mulan di Tung Shao.
Para atase militer di markas besar militer pusat sama sekali tidak menyangka Fa Mulan dapat menerapkan strategi jitu untuk menggentarkan lawan tanpa terjadi pertumpahan darah. Mereka sepakat menaikkan pangkat Fa Mulan pasca pemberontakan Han nanti.
Sementara itu, berita tentang mundurnya pasukan Han pimpinan Jenderal Shan-Yu dari zona tempur Tung Shao menjatuhkan moral pasukan Han lain, yang beberapa di antaranya sudah melintasi Tembok Besar. Han Chen Tjing kecewa karena daerah yang dianggapnya lemah dan hanya dijaga prajurit Divisi Infanteri, justru dapat menaklukkan serdadunya yang berkekuatan sangat besar.
Ia sekarang seperti mati kutu.
Di perbatasan Tembok Besar sendiri sudah tidak mudah mereka lewati lagi. Kaisar Yuan Ren Zhan telah menambah armada perangnya dengan satu divisi baru yang sangat tangguh, Divisi Kavaleri Fo Liong. Prajurit-prajurit Yuan itu dibekali dengan Fo Liong. Sebuah senjata pemusnah massal. Dapat menghancurkan lawan satu peleton dari jarak jauh dengan sekali tembakan.
Keparat, makinya dalam hati.
Persekutuan dengan Setan Putih! Kaisar Yuan Ren Zhan memang harus dipenggal. Kepalanya akan dipersembahkan untuk para leluhur Han, sumpahnya.
Han Chen Tjing melompat seperti terbang.