Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sedapnya Se'i Sapi Pedas dalam Menu ala Korea

6 Agustus 2022   11:44 Diperbarui: 6 Agustus 2022   12:00 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Szechuan Se'i Hotplate. / (Foto: Effendy Wongso)

Jika Anda berkunjung ke suatu tempat untuk tujuan wisata, selain menikmati lanskap dan pemandangan alam daerah yang dituju, tentu tidak menafikan kuliner khasnya.

Terkait kuliner, sejatinya memang tidak ada yang dapat menyangkal kelezatan makanan Nusantara. Bukannya tanpa alasan, apalagi mengada-ada atau bombastis. Pasalnya, hal itu sudah diakui penikmat kuliner mancanegara.

Beberapa waktu lalu, dalam survei yang pernah dilakukan CNNInternational misalnya, makanan asli Indonesia, rendang diklaim menjadi salah satu menu terenak dunia.

Klaim tersebut kembali menegaskan jika kuliner Indonesia berkontribusi menjadi daya tarik wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke wilayah berjuluk Negeri Khatulistiwa ini.

Sebagai negara yang memiliki beragam budaya, berbagai kearifan lokal baik adat istiadat maupun budaya, tidak terkecuali kuliner menjadi khazanah tersendiri yang jarang dimiliki negara lain.

Seperti diketahui, berbagai daerah di Indonesia memiliki makanan khas. Sebut saja Coto Makassar dari Sulawesi Selatan, Rendang dari Sumatra Barat, Gulai Ikan Patin dari Jambi, Pempek dari Sumatra Selatan, Sate Bandeng dari Banten, Kerak Telor dari Jakarta, Nasi Gudeg dari Yogyakarta, dan Se'i dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menyoal Se'i, hampir semua warga di NTT, khususnya di Kota Kupang tidak ada yang tidak mengenal makanan berbahan daging asap ini. Sehingga, Se'i di daerah berjuluk "Kota Sasando" ini bukan sekadar makanan, namun telah bermanifestasi jadi ikon kuliner.

Szechuan Se'i Hotplate. / (Foto: Effendy Wongso)
Szechuan Se'i Hotplate. / (Foto: Effendy Wongso)

Sekadar diketahui, daging Se'i adalah daging asap yang khas berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejatinya, daging sapi dimasak menggunakan kayu bakar dengan jarak cukup jauh sehingga bukan lidah api yang mematangkan daging, melainkan asap panas.

Di NTT, saat ini juga terdapat Se'i dari daging daging ikan. Apabila baru diasap, daging ini bisa langsung dimakan dengan mengirisnya tipis. Akan tetapi, apabila daging ini telah disimpan beberapa hari, maka harus digoreng kembali, atau dimasak dalam tumisan bunga pepaya dan sayur-sayuran lainnya.

Ditemui belum lama ini di Waroenk Oebufu, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kota Kupang, Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko membeberkan mengapa pihaknya tidak ketinggalan menawarkan menu Se'i. Bahkan, mengangkat menu Se'i sebagai salah satu makanan andalan.

"Kenapa kami angkat Se'i sapi sebagai salah satu menu andalan, tidak lain karena kami ingin mengakomodir penikmat kuliner mancanegara selain lokal. Seperti yang kita ketahui, bicara kuliner di Kota Kupang, tentu tidak dapat dipisahkan dari Se'i," paparnya.

Menurut Niko, kompartemen pantry pihaknya mencoba meracik Se'i sapi menjadi menu ala Korea. Menu itu, sambungnya, lantas dinamakan Spicy Beef Se'i.

"Jadi, ini kreativitas kami yang mengemas bahan Se'i dalam penyajian Korean Rice Bowl. Seperti yang kita ketahui, selama ini penikmat kuliner hanya menikmati Se'i secara konservatif," paparnya.

Konservatif yang dimaksud Niko saat menjelaskan lebih mendetail, artinya Se'i yang selama ini hanya disajikan ala carte lauk pauk pada umunya, namun di restoran tempat ia mengabdi menu tersebut diracik dalam satu bowl (mangkuk) dengan paduan rempah-rempah pilihan, termasuk cabai sehingga tercitra rasa pedas (spicy).

"Nah, dengan demikian hal itu menjadi cita rasa tersendiri bagi pelanggan yang menikmatinya," terangnya.

Selain Spicy Beef Se'i yang dibanderol terjangkau Rp 40.000, Niko mengatakan pihaknya juga menyediakan beberapa menu lokal yang dikemas dalam Korean Rice Bowl, di antaranya menu Katsu Rice Sambal Matah dan Katsu Donburi (Japanese Food), Finding Dory, dan masih banyak menu lainnya.

Sementara itu, imbuh Niko, di Waroenk Seafood yang merupakan restoran bagian dari Waroenk Group, juga tersedia menu Se'i sapi yang disajikan serupa (Rice Bowl) yaitu Nasi Se'i Sapi Rica dan Nasi Se'i Sapi Szechuan yang masing-masing dibanderol Rp 40.000 dan Rp 42.000.

"Selain mengemasnya dalam penyajian Rice Bowl, kami juga mengemasnya dalam hotplate. Menu Se'i dalam hotplate ini bernama Szechuan Se'i Hotplate yang kami banderol Rp 40.000. Selain lezat tentu saja, juga unik karena akan tetap panas dengan asap mengepul saat tersaji di meja pelanggan," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun