Sementara itu, Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko ketika ditemui di tempat yang sama membeberkan jika menu "legenda" Nusantara ini sudah ada sejak zaman Jepang.
"Ayam Goreng Veteran adalah penamaan lain dari ayam goreng kremesan yang marak dijual di berbagai wilayah di Indonesia. Sebetulnya, merupakan kreasi resep ayam goreng temurun dari 'Mbok Berek' yang sudah dikenal di Yogyakarta sejak masa penjajahan Jepang," jelasnya.
Seperti diketahui, sebut Niko, nama Mbok Berek adalah sebutan bagi Nini Ronodikromo yang memiliki nama panggilan Nyi Rame, istri dari Roniro yang lebih sering dipanggil Djakiman.
"Nyi Rame dan Roniro tinggal di desa Candisari, Yogyakarta. Pasangan suami-istri itu memiliki enam orang anak di antaranya Samidjo Mangundimedjo, Saminten Pawirosudarsono, Sukinah Mulyodimejo, Tumirah Martohanggono, Saminun, dan Suwarto," bahasnya.
Diketahui pula, sambung Niko, salah seorang anak Nyi Rame sangat rewel dan sering menangis hingga menjerit-jerit atau dalam bahasa Jawa disebut "berek-berek". Bermula dari hal itulah sehingga membuat Nyi Rame memiliki panggilan baru, Mbok Berek.
"Nama itu lantas melekat dan menjadi ciri khas ayam goreng 'kremes' yang dijualnya hingga keturunannya. Nah, selanjutnya, dari kreasi 'kremes' inilah tercipta menu kreatif seperti Ayam Goreng Veteran," katanya.
Niko mengungkapkan, penamaan "Veteran" sendiri diambil dari nama jalan yang menjadi lokasi usaha pihaknya.
"Ya, mirip penamaan Ayam Goreng Fatmawati," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H