Saat ini, gempuran usaha kuliner waralaba asing sudah menjamah hampir setiap daerah di Indonesia. Berkat manajemen dan marketing yang mumpuni, mereka dapat menegaskan brand yang kuat.
Dalam arti lain, mereka berhasil memasarkan berbagai produk makanan dan minuman itu sehingga laris di pasaran.
Beberapa brand bahkan sudah menjadi merek ikonik yang tak dapat dipisahkan dari kaum urban. Sehingga, urusan bersantap menjadi gaya hidup kekinian atau 'dine with style'. Adapun jenis makanan yang paling masif ditemui adalah ayam goreng.
Kendati demikian, hal itu tidak lantas membuat pelaku usaha yang memasarkan "ayam goreng" tradisional meringis. Pasalnya, tetap saja ada tempat di hati para penikmat kuliner.
Di luar itu, sejatinya menu berbahan ayam baik ayam kampung maupun broiler yang lebih sering disebut ayam potong, saat ini menjadi salah satu bahan daging yang paling banyak dikonsumsi penikmat kuliner.
Berbagai kreasi makanan yang menggunakan bahan dari unggas ini digemari tidak lain karena keefisienannya. Para peternak tidak terlalu sulit mengembang-biakkan ayam, khususnya ayam potong lantaran ditunjang teknologi mutakhir dalam peternakan, terutama pakan yang berkontribusi memajukan usaha peternakan ayam.
Terkait ayam goreng, salah satu restoran yang ada di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Waroenk Seafood juga tidak ketinggalan mengeluarkan menu ayam goreng andalan.
"Kami memiliki beberapa menu ayam goreng, tetapi saat ini yang lebih disukai adalah Ayam Goreng Veteran," beber Supervisor Waroenk Seafood Wanda Bunga ketika ditemu beberapa waktu lalu di Jalan Veteran 18, Fatululi, Kota Kupang.
Menurutnya, menu yang dirilis pada awal November 2019 itu mendapat animo yang bagus dari pelanggan.
Saat ditanyakan hal apa yang menjadi kelebihan dari menu Ayam Goreng Veteran tersebut, Wanda dengan gamblang mengatakan karena salah satunya menu pihaknya itu menggunakan bahan ayam kampung.