Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kangkung Crispy, Makanan Kampung yang Naik Kelas

28 Juli 2022   23:28 Diperbarui: 28 Juli 2022   23:37 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kangkung Crispy (Foto: Effendy Wongso)

"Lenggang-lenggang kangkung, kangkung di pinggir kali, Abang pulang merantau dapat uang satu keranjang".

Bagi Anda yang lahir di era 1970-1980-an, tentu lagu ini akrab di telinga. Dengan dendang yang terdengar ceria, lagu "Lenggang Kangkung" ini memang sangat merakyat pada masanya.

Lagu tradisional "Lenggang Kangkung" ini sendiri merupakan lagu rakyat bernada riang. Banyak versi sebenarnya, dalam arti diklaim beberapa negara dalam entitas Melayu seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Jika saksama, simaklah syairnya yang 'menyinggung' kangkung. Kangkung yang boleh dikata masuk dalam bahan makanan jenis sayur untuk rakyat jelata dari kalangan kelas menengah bawah.

Sesungguhnya hal ini tidak absurd. Sebab, selama ini kangkung memang tergolong bahan makanan yang murah dan mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional.

Kangkung sendiri, bagaimanapun cara masyarakat meraciknya kala itu selalu terkesan 'ndeso', makanan kampung.

Namun, apakah saat ini memang demikian adanya? Adapun kata kangkung yang disebut menunjukkan betapa sayuran ini sudah demikian merakyat, sehingga tidak dapat dipisahkan lagi dari rakyat jelata, khususnya di negara-negara Asia Tenggara.

Pramusaji tengah membawa Kangkung Crispy (Foto: Effendy Wongso)
Pramusaji tengah membawa Kangkung Crispy (Foto: Effendy Wongso)

Perlu diketahui, kangkung atau dalam bahasa ilmiahnya, Ipomoea aquatica Forsk merupakan tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran. Tumbuhan ini lazim ditanam sebagai makanan.

Seperti yang dimafhumi, kangkung banyak dijual di pasar-pasar tradisional akan tetapi seiring perkembangan zaman saat ini sudah jamak dijual di pasar modern atau swalayan.

Tanaman kangkung sendiri banyak terdapat di negara Asia, merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai di mana-mana, khususnya di kawasan berair.

Masakan kangkung yang populer adalah Cah Kangkung dengan bumbu tauco atau terasi, juga jenis olahan kangkung yang banyak dijual di warung-warung seperti Plecing Kangkung yang ditumis bersama cabai atau lombok.

Sejatinya, ada dua bentuk kangkung yang dijual di pasaran. Pertama, kangkung berdaun licin dan berbentuk mata panah sepanjang 10-15 sentimeter. Tumbuhan ini memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.

Tumbuhan ini juga khas dengan tipikal berwarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, dengan kantung yang mengandung empat biji benih.

Sementara itu, jenis tumbuhan kangkung kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga.

Menyoal kangkung, salah satu restoran di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Waroenk tidak ketinggalan mengangkat sayuran ini sebagai salah satu menu andalan.

"Kenapa kami 'angkat' kangkung sebagai salah satu menu kami? Itu karena sayuran ini sudah sangat digemari masyarakat Indonesia, tidak terkecuali di Kupang. Bila penikmat kuliner sudah bosan makan jenis racikan kangkung seperti Cah Kangkung dan Plecing Kangkung, maka kami menawarkan jenis racikan lain, yaitu Kangkung Crispy," terang Head Chef Waroenk Group, Ahmad Niko saat ditemui belum lama ini di Waroenk Oebufu, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kota Kupang.

Menurut koki asal Malang itu, selain menawarkan racikan kangkung secara unik, apa yang ditawarkan pihaknya juga sebagai upaya menaikkan 'strata' atau 'kelas' kangkung yang dianggap makanan kampung.

"Saat ini, dengan hadirnya olahan kangkung kami, Kangkung Crispy, diharapkan menu ini bisa naik kelas dan masuk resto elite. Kami ingin menu Nusantara mendunia, caranya tentu meraciknya dengan unik dan berbeda," beber Niko.

Tidak hanya itu, sambungnya, pihaknya dalam hal ini manajemen pantry juga tetap berkomitmen menawarkan makanan berkelas dengan harga miring, sehingga harga Kangkung Crispy khususnya dan menu lain pada umumnya tetap dibanderol terjangkau.

"Harga seporsi Kangkung Crispy hanya Rp 15.000. Sangat terjangkau dengan tidak menafikan cita rasa lezat seperti menu-menu kami sebelumnya," imbuh Niko.

Salah satu sensasi kelezatan Kangkung Crispy, sebutnya, tidak lepas dari penggunaan bahan-bahan yang berkualitas seperti tepung, minyak, dan bumbu-bumbu lainnya.

Selain itu, lanjut Niko, Kangkung Crispy pihaknya juga menggunakan saus mayonais sehingga berbeda ketimbang racikan kangkung resto lainnya.

"Ini dapat dirasakan pelanggan yang sudah merasakan Kangkung Crispy, yang garing dan gurih dengan sensasi 'kriuk-kriuk'-nya," tutupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun