Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kemahalan Beli di Resto atau Hotel, Ini Cara Bikin Steak Wagyu ala Rumahan

8 Maret 2021   01:48 Diperbarui: 8 Maret 2021   02:02 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beef Wagyu. (Photo by Ahmad Alia/Dok Pribadi)

Bagi yang berkantong pas-pasan, saat berwisata kuliner di sebuah restoran atau resto subhotel yang menjual aneka steak, tentu akan tercekat melihat daftar harga menu Wagyu. Lumrah jika steak Wagyu dibanderol dengah harga selangit. Pasalnya, steak yang terdiri dari beef atau bahan daging sapi khusus ini terkenal dengan tipikal kelembutannya, sehingga cocok digunakan untuk memasak steak.

Wagyu sendiri pada dasarnya mengacu terhadap beberapa jenis ternak sapi. Ternak sapi untuk bahan steak tersebut nantinya, awalnya dikembangkan di Negeri Matahari Terbit, Jepang. Kendati mulanya dikembangkan di sana, akan tetapi Australialah yang terlihat mendominasi dan fokus mengembang-biakkan sapi varian Wagyu. Tidak heran apabila Negeri Kangguru ini menjadi pengekspor sapi berkualitas moncer terbesar di dunia, khususnya ke Jepang.

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Ini karena para peternak sapi Australia sudah lama menyadari kondisi dan iklim Australia yang mumpuni. Tepatnya, pas untuk memelihara serta mengembang-biakkan ternak sapi dengan daging unggul.

Pada 1988, gen sapi untuk daging bahan Wagyu pertama kali diperkenalkan di Australia. Sejak saat itu, mulailah para peternak berkreasi dengan mengembangkan sapi-sapi kawin silang dengan tujuan menghasilkan daging empuk dan berkualitas untuk steak beef Wagyu. Tidak kurang, terdapat 300 peternak besar Wagyu di Australia yang fokus terhadap perkawinan silang itu.

Artifisial kata Wagyu berasal dari bahasa Jepang, yaitu Wa yang berarti Jepang dan Gyu yang berarti ternak (sapi). Sehingga, Wagyu dapat diartikan sebagai Sapi Jepang. Daging sapi Wagyu memiliki ciri khas khusus lantaran mengandung marbling atau "pola marmer" dalam jumlah masif, sehingga berkontribusi memberikan cita rasa lunak dan juicy atau meleleh di mulut penikmat kuliner.

Marbling terlihat dari jaringan lemak dalam serabut otot atau intramuscular cell fats pada daging yang memang dibutuhkan para pelaku kuliner, khususnya yang menjual produk steak beef Wagyu.

Selain membuat tekstur yang lunak terhadap daging, guratan halus lemak putih yang terdapat dalam daging juga memberi cita rasa manis. Sekadar diketahui, marbling dalam daging terbentuk lantaran sapi diberi super-food, salah satunya berupa biji-bijian yang merupakan pakan unggul untuk sapi jenis ini.

Uniknya, jika semakin banyak marbling-nya maka kualitas daging sapi juga semakin tinggi dan tentu saja dibanderol lebih mahal. Marbling sendiri diukur dalam grade, dengan ukuran grade marbling yang dimulai dari satu hingga 12.

Jenis-jenis dan kualitas beef Wagyu

Memang, tidak semua pelaku usaha yang bergerak dalam bidang kuliner mampu menyajikan steak beef Wagyu untuk pelanggannya. Pertama, karena daging Wagyu tergolong mahal karena diternak khusus dan spesifik, juga karena pangsa pasar jenis daging "yummy" ini terbilang sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun