Mohon tunggu...
effendi siradjuddin
effendi siradjuddin Mohon Tunggu... -

co-founder forum komunikasi perusahaan migas TAC (Technical Assistant Contract) dan 2006 co-founder dan chairman Aspermigas (Asosiasi Perusahaan Migas Nasional) serta Kaukus Migas Nasional (Federasi Asosiasi-asosiasi Perusahan Jasa dan Barang Nasional serta Asosiasi Profesi). Terakhir tahun 2008 co-founder Lembaga Pengkajian Pembangunan Nasional yaitu Entrepreneurial State 2020 Institute of Research.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Stop Naikkan Harga BBM Bersubsidi: Tapi Naikkan Saja Pertamax 100%

9 November 2014   19:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:14 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karena ketidaksediaan minyak impor sudah sampai mengancam keamanan negara, maka pemberian insentif bagi proyek-proyek investasi yang berkaitan dengan upaya mengatasi DARURAT ENERGI sebaiknya diberikan semenarik mungkin dan harus secepatnya karena ketidaktersediaan minyak impor bagi Indonesia bisa terjadi setiap saat. Langkah-langkah diatas memerlukan pemerintahan yang kuat dan produktif. Karena hampir semua masalah sektoral tidak dapat diselesaikan hanya oleh sektor itu sendiri maka sektor-sektor strategis energi, pangan yang masih sangat tergantung dari impor tentunya akan ditangani langsung oleh Presiden atau Wakil Presiden. Sebagai bagian dari revolusi mental, pemerintahan baru dapat juga mengambil inisiatif membuka dialog agar Indonesia mempunyai sistem politik bernegara yang lebih menjamin kepentingan publik selalu didahulukan dari kepentingan lainnya.

KEMERDEKAAN DAN KEDAULATAN NEGARA TERGADAI OLEH KETERGANTUNGAN MINYAK IMPOR: "DEPENDENCE ON IMPORTS WOULD MEAN THAT A COUNTRY WOULD NEVER BE INDEPENDENT", (1908, JOHAN RUDOLF KJELLEN). SUATU NEGARA YANG MENGANDALKAN KEBUTUHAN PRIMERNYA DARI IMPOR, TIDAK DAPAT DIKATAKAN LAGI SEBAGAI NEGARA YANG TELAH MERDEKA.

DEMIKIAN JUGA PENDAPAT WARREN CHRISTOPHER MANTAN WAKIL MENLU AS: "IT MAY BE TOO STRONG TO SAY THAT OUR DESPERATE DEPENDENCE ON FOREIGN OIL REDUCES OUR SOVERIGNITY AS A NATION (1981), KETERGANTUNGAN SUATU BANGSA PADA IMPOR MINYAK AKAN MEMBUAT BANGSA KEHILANGAN KEDAULATANNYA.

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun