Mohon tunggu...
Efer Simon Masela
Efer Simon Masela Mohon Tunggu... Mahasiswa - ordinary people to be something special.

Change, choice and principle.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bernakah, Aku Motivator Sesungguhnya?

17 Juli 2022   21:34 Diperbarui: 17 Juli 2022   21:57 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlahir di Nusantara dengan seantero kekayaan didalamnya, terbentang peluang-peluang luas, maka jangan persempit pikiran dan jalanmu menuju pintu sukses, banyak hal yang harus diselesaikan, banyak tugas yang harus dituntaskan demi nilai terbaik yang harus dipersembahkan. Putus asa bukan hidup,lelah tak ada dalam kamus hidup kita, tapi bangkit dan percaya diri adalah hak yang wajib dimenangkan.

Menurut WHO, menyebutkan kesehatan mental adalah suatu kondisi kesejahteraan seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupanya, normalnya dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya (WHO,2013). 

Orang disekeliling adalah daya ukit terbesar keberhasilan, kelilingi diri anda dengan orang terbaik dan bekerja samalah. Keluarga menjadi pondasi awal dan utama dari diri sendiri dalam membentuk kesehatan mental selain kesehatan fisik, terlansir dari data WHO, 2017 menyebutkan di Indonesia sebanyak 3,7% dari populasi mengalami gangguan depresi, yang didominasi oleh generasi muda, hal ini sangat disesali mengingat kami merupakan penerus dan tongkat estafet kemajuan bangsa Indonesia, riset ini didukung juga oleh data RISKESDAS, 2018 menunjukian hanya 9% penduduk yang mendapatkan pengobatan khusus untuk pengobatan gejala depresi dan 91% tentunya tak menjalani pengobatan.

Kesehatan fisik akan terlihat jelas apabila terjadi gangguan karena kontaminan oleh keluarga, namun berbeda dengan kesehatan dan kebutuhan mental terkait emosional yang tak begitu terlihat jelas, padahal kesehatan mental memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. 

Kesehatan mental haruslah terjaga dimulai dari dalam diri, keluarga sebagai pilar utama dan orang-orang sekeliling sebagai daya dorong positif, sehingga kita akan berpikir secara jernih, memiliki perkembangan sosial yang benar dan mampu mempelajari keterampilan baru secara baik.

Kesehatan mental di Indonesia masih jadi persoalan serius dan perlu mendapat perhatian serta penanganan khusus dengan beberapa tatanan aspek penting, yakni :

1. Aku

Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan luar maka kehidupan didalam telur akan berakhir, jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam maka kehidupan baru lahir, karena hal besar selalu dimulai dari dalam, maka aku tak perlu goyah dengan berbagai tekanan dan cemohan belaka yang diberikan melainkan utamakan keyakinan diri anda sendiiri dan menjadikannya sungguh-sungguh. 

Kesehatan mental pribadi dapat terjaga dengan "meditasi" sebagai cara untuk melatih dan memahami emosional pikiran, perasaan dan sensasi fisik sehingga aku bisa memahaminya lebih baik, meditasi diyakini dapat mengelola stress, mengendalikan emosi, mengatasi kecemasan dan depresi serta dapat memperkuat system kekebalan tubuh tentunya.

Karena tujuan dari meditasi sesungguhnya adalah sebagai penghubung alami pikiran sadar dan alam bawah sadar dalam meningkatkan kesedaran dan memegang kendali pernafasan sehingga mengakibatkan terjadinya relaksasi yang menenangkan, membebaskan pikiran sambal memfokuskan kesarana pada sesuatu yang dilakukan dan dapay melepas semua beban atau pikiran negative sehingga jiwa menjadi rileks.

2. Keluarga

Kesehatan mental dan pertumbuhannya perlu terjamin baik dalam setiap insan keluarga agar tak terjadi kesenjangan, tanda-tanda gangguan kesehatan mental dapat amati dengan evaluasi secara berkala, misalnya menurunnya prestasi, ketidaktaan atau urgensi yang terus-menerus, depresi, dan sering marah-marah. 

Hal ini dapat teratasi dengan orang tua selalu memberikan dorongan dan penyemangat yang tak hanya sebatas kata-kata namun tindakan nyata dalam mengajarkan tentang keterampilan dan kerja sama tim serta harga diri terutama

 Perlu juga peran psikolog dalam keluarga untuk diberikan stimulan alami sehingga mengajak anak ke psikolog tak perlu merasa ragu-ragu atau asing untuk dilakukan, jika hal-hal yang dirasa canggunng atas pelakuannya yang tak biasa terliihat dan terjadi dalam kehidupanya.

3. Kerabat

Kerabat merupakan orang-orang sekeliling anda yang dapat memberikan daya dorong dan ukit kuat menuju kesuksesan, bukan sebaliknya, sehingga perlu memelihara hubungan baik dengan orang lain khususnya kerabat dekat kita sebagai support system terbaik lewat dukungan emosional maupun fisik

. Misalnya dalam kehidupan pertemanan anda mendaptkan sebuah masalah kemudian menceritakan permasalahan yang anda alami kepada kerabat anda, namun tak mendapat respons balik dan solusi serta dukungan secara benar maka anda perlu membenahi orang-orang disekeliling anda, untuk itulah perlu sebuah filter atau penyaringan dalam membangun suatu hubungan baik dengan orang-orang sekeliling.

4. Pemerintah

Pemerintah perlu melakukan pembenahan dan penambahan dalam menangani gangguan kesehatan mental pada masyarakat secara umum dengan fasilitas pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang Kesehatan jiwa secara merata, bervariasi dengan segi kualitas yang baik dan benar, serta perlu dilakukan penguatan pehamahan masyarakat akan pentingnya kesehatan mental sejak dini melalui keluarga.

Akhir kata yang muda, yang berkarya maka kenali dirimu sendiri, kenalilah musuhmu. Ratusan peperangan, ratusan kemenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun