***
Sore ini hati Ramadhan terasa gelisah. Sudah lima hari, SMS dari Ratih tak kunjung datang jua. Untuk menghilangkan penat, dia berencana pergi ke mall sambil menjalankan ritual rutin menyambut lebaran. Membeli baju dan celana.
Bangunan berlantai lima yang hendak di tuju oleh Ramadhan sudah kelihatan namun dia malah menghentikan laju motornya. Sial! Ramadhan menggerutu dalam hati. Bensin motor bebeknya habis. Di seberang jalan nampak olehnya sebuah warung yang menjual bensin eceran. Dia lalu menuntun motornya sambil celigukan untuk menyeberang jalan. Ramadhan kaget ketika tiba-tiba dari arah belakang sebuah motor sport nyaris menyerempetnya. Setelah melalui proses cepat saling mengumpat dan adu pandang, motor sport tersebut segera berlalu dari pandangannya. Ramadhan cuek saja. Toh, dia tidak merasa kenal dengan pemuda tersebut.
Mendadak lutut Ramadhan bergetar dan jantungnya berdebar. Jilbab! Ya, jilbab! Dia merasa tidak asing dengan motif jilbab yang dipakai pembonceng motor tadi. Seorang gadis yang melingkarkan tangannya dengan erat pada pemuda di depannya. Itu adalah jilbab yang dia beli untuk Ratih, gadis pujaannya.
***
Â
Â
-Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
-Silakan bergabung di group fiksiana comunity.
Â
Â
Â