Aku sebenarnya ragu-ragu untuk mengikuti apa kata wanita itu, tapi seakan tersugesti oleh omongannya, aku manut saja segera masuk kemobilnya.
"Maaf kalau aku menanyakan hal ini, siapakah anda, dan kenapa anda begitu ramah denganku. Bukankah kita baru saja bertemu."
Wanita itu tidak menjawab, ia hanya mengulum senyum, senyum yang pernah aku kenali. Betapa bodohnya aku tidak bisa mengingat siapa dia.
"Aku Lisa Bim, apakah kamu tidak mengenal ku lagi?"
Aku mengerutkan kening. Aku pandangi dia dengan seksama, Lisa? Bisikku.
Pikiranku menerawang jauh, aku berusaha mengingat satu-satu temanku termasuk Lisa. Lisa yang mana ya.
"maaf... apakah kita pernah bertemu."
"Ngaak usah ragu Bim. Aku temanmu, memang kita tidak begitu lama, coba ingat nggak waktu mengadakan kemping di kalikuning. Aku terjatuh dan kamu yang menolongku kan. Ingat waktu itu kamu pengin mengejar bule Australia itukan sehingga tak begitu memperhatikanku. Tapi aku ingat terus pada kamu."
Apa yang dikatakan Lisa memberikan suatu ingatan mulai terbuka. Kalikuning? Yah memang aku dan rombongan pernah kemping di Kalikunig, salah satu bagian dari Kaliurang. Lisa memang lain kampus dengan ku, aku berusaha mengingati.
Waktu itu tengah mengadakan jurit malam, semua rombongan menelusuri sungai. Aku mengenal Lisa juga kebetulan saja, dan hal itu tidak begitu aku perhatikan karena waktu itu aku mengincar cewek bule yang kebetulan ikut bergabung mengikuti kemping di kalikuning. bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H