pagi yang cerah telah memberikan kesejukan bagi kita semua,
apalagi ku telah menanam pohon buah mulai kelihatan berlimpah hasilnya,
namun siapa sangka diantara pohon itu telah tumbu benalu,
siapa yang menyebar dan aku yakin semalam telah datang
seseorang untuk menabur benalu diatara tanaman yang sudah kelihatan buahnya
ingin rasanya untuk segera kucabut saja tanaman itu,
namun akan tercerabut semuanya, dan kubiarkan saja
biar sama-sama tumbuh, dan kamu tahu
yang berlimpah itu belum tentu memiliki rasa manis,
namun diantaranya ada yang telah dierami oleh ulat danmelekat ditubuh benalu
 itu yang menyebabkan kebusukan, kebusukan hati ini,
aku tetap mengerti walau sebagian buah telah mulai jatuh karena ter makan ulat namun ada juga buah yang benar-benar dapat berguna,
dapat dimakan dengan lahapnya,
dan itu yang mulai dicari orang-orang,
bagaimana menghasilkan buah berlimpah namun berguna bagi siapa saja,
nampaknya hal itu harus memiliki jurus-jurus tertentu agar buah tetap segar dan tetap disukai banyak orang.
dan harus segera dicari rumus baru,
agar seseorang tidak lagi menabur benalu ketika  sedang pulas tidurnya,
tetap berjaga-jaga agar buah manis tidak lagi tercampur ulat,
agar tanaman buah tidak lagi dilekati benalu.
karena kau tahu bahwa hal itu akan mengotori  pikiran,
dan semakin benalu itu susah dicabut,
keburukan-keburukan itu akan semakin tajam
akan ada perang yang begitu besar dalam diri,
entah kemenangan apa hendak diraih,
kemenangan siapa hendak direngkuh,
sekalipun benalu itu semaki menyebar,
masih tersisa dau-daun hijau tempat dimana
pikiran-pikiran itu akan bertarung
melawan kejahatan yang selalu membayangi dalam kehiduopan sehari-hari.
2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H