Mohon tunggu...
W. Efect
W. Efect Mohon Tunggu... Penulis - Berusaha untuk menjadi penulis profesional

if you want to know what you want, you have to know what you think

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbak Kun

19 April 2017   08:36 Diperbarui: 19 April 2017   08:55 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mbak Kun pernah bercerita kalau Anton berselingkuh ia ternyata masuk golongan playboy dan ia trahu karena melihat sendiri peristiwanya, Anton bermesraan dengan wanita lain. Dan saat itulah mbak Kun memutuskan untuk jauh-jauh dari Anton. Kejadian seperti itu ternyata tidak hanya dilalui sekali dua kali saja, hingga ia memutuskan untuk berdiam diri, apatis terhadap lelaki, ia selalu dihantui pikiran-pikiran yang pernah dilakukannya dihari-hari sebelumnya, kalau ada lelaki mendekati ia selalu teringat kejadian dimasa lalu yang selalu memburuk, ia takut lagi untuk bercinta.

Sekalipun mbak Kun belum mau lagi menjalin hubungan serius dengan lelaki, namun mbak Kun sendiri memang memiliki sikap yang berbeda dengan kebanyakan wanita sebayanya, ia tidak cepat putus asa. Disatu sisi tetap bersemangat untuk membangun hidupnya, dengan memiliki kemampuan dibidang Teknologi Informasi, ia berusaha membangun jaringan online bagi wanita-wanita yang tengah putus bercinta, ia mengajak teman-teman untuk tetap bersemangat dalam hidup dan tetap menjadi teladan bagi masyarakat luas sekaligus juga menolong sesamanya yang membutuhkan bantuan.

Jaringan yang telah dibangun oleh mbak Kun bertambah luas dan banyak anggotanya. Media sosial yang dibangun menggunakan Web bikinan sendiri.

itulah mbak Kun, dalam kesendiriannya, dengan berbagai aktifitasnya yang cukup bermanfaat bagi orang lain, bahkan ia juga menaruh minat pada kaum devabel dan mencoba memberikan bantuan bagi yang berkekurangan untuk dapat berdiri diatas kakinya sendiri. Ia memiliki prinsip dalam memberikan bentuk bantuan, tidak sekaligusmemberikan ikannya namun ia berusaha untuk memberikan kail agar mereka dapat mencari ikannya sendiri. Itulah yang dikerjakan bersama komunitasnya.

Disamping itu, sebagai sosok wanita, ia berusaha menghimpun ibu-ibu muda di kampungnya, mengajaknya untuk berusaha membuat kegiatan positif, ia membuat warung hidup dengan memanfaatkan lahan terbatas di rumah-rumah penduduk. Dengan sistem tanaman hidroponik menggunakan pupuk organik.

Apa yang disampaikan mbak Kun ternyata mendapat tanggapan cukup baik. di kampungnya telah banyak memanfaatkan tanah pekarangan dengan tanaman Hidroponik sebagaimana direncanakan oleh mbak Kun.

Setiap ada hasilnya di informasikan ke Media Sosial dan itu ternyata cukup membantu dalam hal berpromosi. Dengan informasi demikian, tidak jarang di Kampungnya kedatangan tamu untuk melihat-lihat tanaman organik yang menggunakan sistem hidroponik tersebut, mereka tidak jarang membeli hasilnya dan itu berlangsung hampir setiap hari ada saja yang berkunjung di kampungnya untuk menanyakan bagaimana perkembangan tanaman hidroponik dan bagaimana caranya bisa berhasil seperti itu.

Untuk ukuran kampungnya ia dikenal sebagai sosok Kartini yang hidup ditengah-tengah perkembangan zaman saat ini, sekalipun ada masalah lain yang selalu menghantui hidupnya namun ia tetap meperjuangan orang lain supaya orang lain juga memiliki, dan menikmati kelimpahan perjuangannya. (2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun