Jumlahnya yang terus merosot tajam membuat berbagai pihak terus melakukan upaya pelestarian terhadap spesies ini, salah satunya adalah perusahaan tambang seperti PT Kaltim Prima Coal.
Perusahaan ini juga turut melakukan upaya pelestarian terhadap Orangutan Kalimantan dengan menyediakan area konservasi di dalam wilayah konsesi tambang. Dikutip dari laman Kementerian ESDM, perusahaan tersebut juga memperkaya area konservasi dengan berbagai jenis tumbuhan sarang dan pakan yang akan mengundang banyak satwa untuk kembali ke area reklamasi. Juga terdapat tim khusus penyelamatan satwa yang selalu siaga menerima laporan konflik dengan Orangutan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara serta Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik untuk memastikan bahwa kegiatan reklamasi dilakukan secara efektif dan bertanggungjawab serta melindungi lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari dampak jangka panjang akibat aktivitas pertambangan.
Dan keanekaragaman hayati di dalamnya menjadi indikator penting terhadap keberhasilan reklamasi tambang. Â
Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
Berbeda dengan Orangutan Kalimantan, Orangutan Sumatera memiliki bulu tebal dan panjang, berwarna coklat dan jingga.
Orangutan Sumatra jantan memiliki dagu panjang dan kantung pipi yang menggelambir ke bawah serta bisa mencapai tinggi sekitar 1,7 meter dan berat 90 Kg sedangkan betinanya rata-rata bisa mencapai ketinggian 90 Cm dan berat 45 Kg.
Uniknya, spesies ini bisa hidup menyendiri namun bisa pula hidup bersama individu lain sejenis pada saat tertentu seperti sebelum dan saat kawin.
Spesies ini mengonsumsi buah-buahan seperti durian, mangga, leci, nangka dan ara sekitar 60% dari total makanannya. Sisanya, Orangutan Sumatra memakan pucuk daun muda, serangga, tanah, kulit pohon dan terkadang  vertebrata kecil.
Salah satu upaya yang dilakukan menjaga Orangutan Sumatra adalah dengan membuka Orangutan Haven, sebuah sumber daya konservasi dan pendidikan baru yang unik yang terletak di Sumatera Utara tepatnya di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
Tempat ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Balai Besar KSDA Sumatera Utara) melalui program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP) sejak tahun 2001.