Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menembus Impian Lewat Tulisan, Cara Ani Berta Berdayakan Sejumlah Insan

10 Juli 2023   22:32 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:33 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai perantau yang datang ke Jakarta, saya pernah dapat celutukan dari teman-teman "jauh-jauh ke Jakarta, kerjanya nulis aja! Dapat apa dia?" Hanya karena saya memutuskan resign dan mulai fokus mengembangkan karir di bidang digital.

Mereka tak tahu saja, lewat menulis, ada seseorang yang sudah melanglangbuana ke 75% daerah di Indonesia secara cuma-cuma.

Lewat jalan ini, beliau bahkan berhasil mendapatkan sejumlah prestasi internasional, hingga turut menikmati khikmatnya mengikuti Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara. Ya, semua itu diperolehnya lewat tulisan.

Lika liku upgrade ilmu untuk anak dan pekerjaan yang berdampak

Namanya Ani Berta, seorang ibu single parent yang memutuskan resign dari tempatnya bekerja 1 dekade yang lalu.

Entah ini bisa disebut suka atau menjadi duka, bermula dari perusahaan tempatnya bekerja yang terancam bangkrut, menjadi salah satu alasan baginya ingin undur diri dari kantor tersebut dan justeru menjadi pintu pengantar yang membuat ia bisa tiba di titik tempatnya berdiri kini.

Sayang, keinginan tersebut tak serta merta diizinkan oleh Pimpinan. Ia diminta menunggu 2 tahun agar niat undur dari perusahaan bisa sepenuhnya diberikan.

Demi menjaga relasi yang baik, ia memutuskan untuk mengikuti prosedur sebagaimana ketentuan dari perusahaan meski dalam penantian waktu yang panjang.

Masa-masa penantian itulah yang kemudian dimanfaatkan untuk mengedukasi diri serta memperdalam ilmu mengolah konten tulisan di blog agar lebih terarah.

"Saya belajar mengolah konten tulisan di blog di sela-sela jam istirahat kerja, Sabtu dan Minggu juga"  Ujarnya mengenang perjalanan mengasah kemampuan menulisnya.

Berbagai pelatihan diikutinya, termasuk workshop gratis sampai berbayar. Ibu satu anak ini pun terbilang cakap.

Saat peserta lain datang hanya menimba ilmu, ia berbeda. Targetnya dalam setiap workshop tak hanya ilmu semata, ia juga membangun relasi dan menjalin networking dengan setiap pembicara. Ini dilakukan sebagai pondasi baginya jika nanti dua tahun kemudian tak lagi bekerja sebagai akunting. 

Seperti kata pepatah, kesempatan akan datang beriringan dengan persiapan.

"Masih ingat di awal menjadi freelancer, yang dipikirkan bukan cari modal materi buat usaha, tapi yang terlintas, cari ilmu dan networking. Dulu, hadir di acara ini itu, modal naik angkot sama metromini sambil "jinjing" Sekar (Putrinya) yang masih kecil. Hahaha" Kenangnya sambil tertawa.

Alasan lainnya tentu adalah tumbuh kembang sang putri tercinta. Bagaimanapun, ia tak ingin melewatkan golden moment pertumbuhan sang anak bila harus bekerja dari pagi ke malam setiap harinya.

Belum lagi statusnya yang menjadi single mom memaksa kehadirannya untuk selalu ada bagi sang buah hati. Pertimbangan inilah yang kemudian membuatnya banting setir meniti karir di bidang yang berkaitan dengan literasi. 

Ya dunia literasi adalah bidang karir yang ingin ditekuninya begitu lepas dari atribut perusahaan.

Bukan tanpa alasan, ibu satu anak ini mengaku sudah menyukai dunia tulis menulis sejak duduk di bangku sekolah. Mulai dari menulis cerpen, mengarang, membuat puisi, hingga menghasilkan naskah dialog untuk drama acara sekolah. Ia juga kerap dipercaya untuk mengisi majalah dinding di bangku SMA.

Hingga akhirnya, tahun 2008, perempuan berdarah campuran Batak dan Sunda ini mulai menulis blog yang berisi seputar kehidupan sehari-hari. Ia percaya, tulisan yang baik, akan sampai pula pada orang baik dan akan membawa dampak yang baik pula.

Dan dari sanalah, bermula dari niat mulia itu, satu per satu peluang baik mulai berdatangan.

Ukir prestasi lewat tulisan, Ani Berta berhasil tembus berbagai media dan pekerjaan

Ani Berta diakhir masa magangnya di salah satu perusahaan swasta Indonesia | Foto: Ani Berta
Ani Berta diakhir masa magangnya di salah satu perusahaan swasta Indonesia | Foto: Ani Berta

Siapa sangka, langkahnya yang berniat mulia untuk membawa dampak baik lewat tulisan, pada akhirnya membawanya ke berbagai kesempatan.

Bila Anda masih menjengkali sejauh apa tulisan bisa membawa seseorang terbang, mari intip berapa banyak prestasi yang berhasil diukir oleh seorang Ani Berta lewat goresannya.

Bicara soal prestasi, tentu kita tak hanya bicara soal juara. Seturut dengan defenisinya, prestasi adalah hasil dari usaha yang berhasil dicapai dari apa yang telah dilakukan.

Lebih dari 52 kompetisi menulis berhasil dimenangkannya. Sebagai gambaran, pemenang kompetisi tulisan, kerap diganjar uang jutaan hingga puluhan juta banyaknya. Sesuai nominal yang sudah tertera di pengumuman kompetisi.

Tulisan juga membukakan pintu baginya turut serta jadi tamu undangan untuk mengikuti Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara dan bertemu dengan RI1, Dubes Australia dan menjajal kerja di DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Terbayang betapa hebatnya tulisan-tulisan itu bisa membawa seorang warga sipil, warga awam melenggang ke istana dan menghormat kain bendera yang sama dengan Presiden Republik Indonesia.

Tak hanya itu, ia juga berhasil menapakkan kaki di 75% wilayah Indonesia dengan cuma-cuma. 6 stasiun televisi swasta kondang dan tiga stasiun radio di Indonesia, bahkan mengundangnya jadi pembicara. Tak terhitung lagi jumlah tulisannya yang sudah terbit media konvensional.

Ia juga dipercaya menjadi penulis ekslusif oleh Australian Aid, pembicara di Forum ASEAN Worklife Balance di Kuala Lumpur, Malaysia, serta diundang ke Festival Inovasi Start Up di Singapore.

Tak berhenti sampai di sana, karir Ani Berta terbilang meroket dimana-mana. Sejumlah pekerjaan kreatif yang masih berhubungan dengan digital bisa diselesaikannya.

Katakan saja menulis artikel seperti yang sudah dilakoninya sejak 15 tahun silam, menjadi Content Writer, Event Organizer, konseptor sebuah acara, dipercaya pula sebagai coorporate branding, juri kompetisi menulis hingga menjadi speaker dan fasilitator untuk berbagai acara baik daring maupun luring.

Kabar baiknya, pekerjaan-pekerjaan tersebut bisa dilakukan secara bersamaan atau dalam kurun waktu dekat karena ia tak terikat dengan satu perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah freelance.

Tentu, prestasi-prestasi yang berhasil diukirnya bermuara pula pada penghasilan. Rasanya, tak perlu lagi susah-susah menjelaskan sebuah pertanyaan konyol "dapat apa dari tulisan?" seperti yang dilemparkan orang-orang yang belum paham di luar sana.

Itu sebabnya, saya tak heran, ketika perempuan yang saat ini sedang berkejaran dengan kuliah S2nya itu bercerita bahwa lewat tulisan-tulisan inilah, Sekar, sang buah hati yang kini sudah beranjak dewasa, berhasil diantarkannya kuliah di Universitas Brawijaya Fakultas Kedokteran Hewan.

Bahkan perkuliahan yang kini dijalankannya di London School Of Public Relations, bersumber dari prestasinya di bidang tulisan. Beasiswa full S2 untuk seorang Ani Berta.

Yang bikin cukup menganga adalah, ia pun membeli hunian yang kini ditempatinya, murni dari bekerja di dunia digital. 

Dari sumber yang sama, ia juga sudah memberangkatkan ayahanda tercinta berangkat umroh dan sudah melunasi tabungan haji pula.

Puncak tertinggi dari ilmu adalah berbagi

Terlepas dari semua prestasi yang berhasil ditorehkannya, Ani Berta adalah sosok tauladan. Seorang guru yang tak pelit berbagi ilmu. Sebab bagaimanapun, puncak tertinggi dari ilmu adalah berbagi.

Sejak mengenalnya tahun 2017 yang lalu, hingga saat ini, ia aktif memberikan edukasi dunia digital kepada para Blogger yang haus akan pengetahuan. Edukasi ini termasuk pula seputar kiat komunikasi bagi sejumlah perusahaan yang butuh masukan darinya.

Dalam beberapa kali pertemuan, ia tak sungkan bercerita tentang perjuangannya berburu ilmu, ia tak lelah pula memberikan motivasi dan masukan bagi para freelancer atau ibu rumah tangga yang mencoba mengadu nasib seperti dirinya.

Kerap pula ia menyuarakan bahwa selama sambungan internet dan berbagai platform masih tersedia, maka selama itu pula setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berburu peruntungan di dunia digital. Tergantung seberapa gigih seseorang itu berusaha.

Sebegitu tinggi rasa ingin berbaginya, ia kemudian menghadirkan wadah yang diberi nama Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB) tahun 2016 yang lalu.

Lewat komunitas inilah kemudian program dan kegiatan edukasi terkait blogging, public speaking, self development, hingga materi-materi teknis lainnya disampaikan dengan harapan dapat memberdayakan dan memperkaya kualifikasi dan skills bagi para member di dalamnya.

Tentu, setiap program yang diselenggarakan komunitas ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing atau dari member komunitas yang memiliki keahlian spesifik dalam dunia kreator konten.

Dengan begitu, harapannya, misi yang diselipkan dalam nama Komunitas ISB untuk menggali sisi-sisi entrepreneur dari setiap Blogger dapat diwujudnyatakan.  

Terbukti, kehadiran Komunitas ISB dan konsistensi dalam memberikan workshop, nyatanya berhasil mengantarkan sejumlah Blogger di dalamnya menjadi seorang Content Writer, PIC KOL di agency, hingga pekerjaan-pekerjaan kreator digital.  

Kini, lebih dari 70 kali ia jadi pembicara, sebanyak itu pula banyak orang terpesona dibuatnya dengan ilmu.
Semakin berilmu seseorang, semakin merunduk ia. Coba saja Anda berbincang dengannya, Anda akan masuk dalam aura positif yang alih-alih bergosip, ia justeru bicara value dan kesempatan yang bisa dikembangkan atau dikolaborasikan.

Alih-alih mengeluh, ia akan menarikmu kembali ke kenyataan dan solusi yang bisa diterapkan. 

Ya, Ani Berta tak hanya berhasil menembus berbagai impian lewat tulisan, ia juga memiliki 1001 cara untuk memberdayakan sejumlah insan.

"Mengejar" Ani Berta, inspirator yang melepaskan saya dari macetnya Jakarta

Saya sempat merasa tidak percaya diri setelah mendapatkan celutukan tentang karir yang sedang saya bangun saat ini.
Saya sempat mempertanyakan kembali "Gimana saya bisa dapat penghasilan dengan cara jadi creator content ini?" Meski saya sudah mengikuti kelas beliau berkali-kali.

Namun pertanyaan ini berangsur-angsur hilang tiap kali saya membaca tulisan sosok yang saya panggil kakak ini.
Entah itu artikelnya, entah itu sekedar caption di postingan Instagram yang dibagikannya, setiap tulisannya berbau hal positif dan nilai yang bisa dipetik.

Misi dan tindakan nyatanya untuk memberikan edukasi secara luas dan merata seputar literasi yang ia cintai jadi salah satu motivasi dan inspirasi saya untuk tetap fokus pada dunia digital yang kini makin saya kagumi.

Jika Ani Berta saja bisa mewujudkan impiannya lewat tulisan ditengah segala keterbatasannya saat berburu ilmu dulu, mestinya saya juga bisa bermodal segala kemudahan yang kini ditawarkan oleh teknologi.

Dan perlahan-lahan, kini dengan "mengejar" edukasi yang disampaikannya, saya sendiri mulai menikmati hasilnya.

Menikmati sejumlah perjalanan gratis lewat tulisan, kesempatan bertemu langsung dengan beberapa tokoh penting di Indonesia, jaringan pertemanan yang semakin luas, penghasilan yang bisa saya dapat dari rumah, sejumlah keistimewaan menjajal hal-hal yang orang awam tak bisa lakukan seperti berkendara di atas sirkuit Mandalika dengan motor marshalnya dan sejumlah keuntungan lain sebagaimana yang telah ia rasakan.

Bisa dibilang, edukasi yang diberikan Ani Berta, jadi jembatan bagi saya, dan mungkin bagi sejumlah Blogger lain bisa berpenghasilan tanpa harus berjibaku melawan kemacetan di kota Jakarta. Hanya perlu mengasah ide, kreatifitas dan konsistensi serta update ilmu secara rutin untuk bisa menempatkan diri dan tak tertinggal dengan teknologi.
Betul katanya, untuk bisa mencicipi hal yang sama dengan yang sudah dijalaninya, butuh konsistensi, kerja keras, dan networking yang tinggi.

"Impossible is nothing, fighting is never end" - Ani Berta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun