Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Antara Mimpi atau Rupiah dalam Lemari: Film Jakarta VS Everybody

5 Juli 2023   09:10 Diperbarui: 9 Juli 2023   14:33 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster resmi Jakarta VS Everybody | Foto: Official Jakarta VS Everybody 

Penggambaran bahwa transaksi terlarang bisa terjadi dimana saja termasuk lokasi yang tak diduga-duga. Dalam film ini, Commuter line misalnya. Semua orang bisa jadi pelaku yang dikorbankan oleh pelaku sebenarnya meski kita tidak tahu apa-apa.

Sebuah pesan untuk tetap berhati-hati dan waspada kapanpun, dimanapun, dan untuk siapapun.

Barbarnya ibu kota dalam frame Jakarta VS Everybody
Dibungkus dengan sinematografi sederhana, latar tempat yang tak kalah sederhana, urutan waktu yang mudah diikuti, film Jakarta VS Everybody garapan Pratama Pradana Picture ini menelanjangi barbarnya kehidupan di balik glamornya Jakarta dengan sangat memikat.

Kost-kostan bertingkat yang kumuh, kehidupan pekerja Jabodetabek yang mengandalkan transportasi umum communter line, setting, aktor, kostum, lightning disajikan sederhana seperti melihat gambaran umum kehidupan warga ini sehari-hari.

Transportasi umum yang terlihat hanya membawa penumpang nyatanya bisa jadi tempat transaksi obat terlarang. Seks bebas di kalangan anak muda yang terjadi sebelum memasuki dunia pernikahan, bahkan perselingkuhan di antara pasangan yang telah menikah kian santer ditemukan.

Tanggal 19 Juli 2019, liputan6.com merilis sebuah berita yang berjudul Riset: 33 persen Remaja Indonesia Lakukan Hubungan Seks Penetrasi Sebelum Menikah. Berita ini menyebutkan bahwa hubungan sex penetrasi dilakukan para remaja tanpa menggunakan kondom.

Seperti kata dr. Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia "Ini mencengangkan. Jadi kalau mengatakan bahwa edukasi seksual itu masih tabu, saya kira ini perlu menjadi suatu data yang perlu dipertimbangkan."

Bila ditanggapi dengan bijaksana, adegan ini mestinya menyampaikan pesan bahwa seks edukasi bukan lagi hal yang tabu untuk dibicarakan.

Bukan agar anak mengerti bagaimana melakukan, namun seks edukasi dilakukan bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu anak, mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang tidak benar, agar anak tidak terkejut saat memasuki usia pubertas, menyadarkan anak tentang menjaga organ reproduksi, serta mencegah kehamilan usia dini.

Dom dan misi mengejar mimpi

Foto: Official Jakarta VS Everybody 
Foto: Official Jakarta VS Everybody 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun