Ukuran keberhasilannya bukan biaya atau kemeriahan kegiatan, tapi pengembangan karakter yang dirasakan oleh siswa seperti berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta berakhlak mulia.
Fleksibel
Yang saya suka, kurikulum ini mengedepankan konsep kemerdekaan dalam proses belajar. Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk merangsang kurikulum operasionalnya sendiri. Dan bagi guru untuk menyesuaikan pembelajran dengan tingkat kemampuan muridnya.
Jadi ngga ada lagi ceritanya si anak dipaksa untuk memahami suatu topik padahal mungkin kemampuannya belum tiba di topik tersebut.
Keduanya sama-sama diuntungkan. Dengan menyesuaikan kemampuan siswanya, guru tak dibebani lagi dengan terlalu banyak materi dan siswa bisa belajar dengan lebih happy. Â
Merdeka belajar bukan hanya urusan dokumen dan administrasi
Kurikulum Merdeka bukan hanya sekedar dokumen dan administrasi, tetapi bagaimana kita mendorong perbaikan pembelajaran di kelas untuk semua murid.
Keberhasilan penerapannya tidak ditentukan oleh kelengkapan dokumen atau kepatuhan administrasi yang dinilai pemerintah, namun dampaknya pada proses dan hasil belajar murid.
Sambut Kurikulum Merdeka, untuk keadilan dalam belajar yang lebih terasa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI