Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sambut Kurikulum Merdeka, Selamat Datang di Era Keadilan dalam Belajar

2 April 2023   23:57 Diperbarui: 3 April 2023   00:28 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat kurikulum ini, saya percaya potensi anak yang berbeda-beda akan terdeteksi sejak dini.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru tak perlu buru-buru mengajar sehingga bisa lebih memperhatikan proses belajar murid dan menerapkan pembelajaran yang mendalam.

Guru juga tak hanya bergantung pada satu buku teks saja, namun bisa juga menggunakan buku teks dari jenjang kelas lebih tinggi atau lebih rendah sesuai kebutuhan belajar muridnya.

Mungkin bila dulu ini diterapkan, bisa saja si anak yang dianggap tak paham matematika itu hanya belum menemukan titik pahamnya saja. Ia hanya butuh waktu yang lebih panjang untuk mengerti dengan yang diajarkan.

Atau bila memang sulit diterima, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan merdeka belajar untuk menggunakan dan atau memodifikasi berbagai sumber lain selain buku teks termasuk yang sudah disediakan di platform merdeka mengajar.

Ya, pemerintah tak hanya serta merta mengeluarkan kurikulum baru begitu saja.

Pemerintah lewat Kemdikbudristek akan terus mendampingi sekolah-sekolah lewat Unit Pelaksana Teknis di daerah dengan menyediakan berbagai materi pelatihan Merdeka Mengajar salah satunya dengan menyediakan situs resmi sebagai sumber informasi terpercaya tentang Kurikulum Merdeka yang bisa diakses di kurikulum.kemdikbud.go.id, dan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id.

Menyediakan jam pelajaran khusus bagi pengembangan karaktater

Kurikulum Merdeka juga memberikan jam pelajaran khusus bagi pengembangan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebanyak 20-30%.

Ini penting dilakukan sebab anak yang pintar dan karakter yang baik harus sejalan. Dan karakter tak bisa dikembangkan hanya melalui pelajaran akademik di kelas saja.

Tapi tenang, P5 ini tak harus menghasilkan produk kok. Kegiatannya juga tak harus berbiaya besar atau mengandalkan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun