Aku pernah pula aku memantau salah satu akun yang digunakan oleh teman untuk berjualan. Dengan harapan bisa mendapatkan kepercayaan calon konsumen, temanku membeli 1.000 followers untuk akun Instagram jualannya.
Sekitar 2-3 bulan berselang, jumlah followers tersebut perlahan berkurang bahkan hingga 50% dari jumlah yang dibeli. Sayang kan udah beli mahal-mahal, eh ternyata followers hilang juga.
Terasa asing karena akun kebanyakan yang tidak dikenali Â
Ini mungkin akan berbeda pada tiap pemilik akun. Hanya saja, menurutku akan terasa asing dan aneh bila followers didominasi nama-nama dari negara-negara lain atau akun-akun yang tak kukenali.
Ngga tau juga apakah akun-akun yang kita beli itu justeru berpotensi jadi memperbanyak scam yang masuk ke DM.
Tapi ya kembali lagi, setiap orang punya keputusan atas akunnya masing-masing. Aku ngga menilai apalagi menghakimi, hanya mencoba berbagi. Mungkin tulisan ini bisa jadi bahan pertimbangan pula bagi teman-teman di luar sana yang berencana ingin membeli followers.Â
Sedikit tips bagi yang kekeuh ingin beli followers
Sedikit tips dari aku, mungkin bila kekeuh ingin beli followers, mungkin jumlahnya jangan langsung ekstrim gitu kali yaa. Percaya deh, followers yang kita kenal adaaaa aja yang suka iseng ngecekin akun akun followers kita.Â
Tips lainnya, mungkin kamu bisa barengin dengan menghadirkan konten-konten berkualitas, bagus, dan bermanfaat yang tanpa kamu minta pun, followersmu akan dengan senang hati meninggalkan jejak di sana.
Semoga membantu, yaaa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI