Dua minggu lalu media sosial cukup dikagetkan dengan perseteruan antara seorang customer salah satu brand minuman dengan petugasnya.
Dalam video yang beredar, petugas bahkan memaki pelanggan dengan kata yang cukup kasar dan tidak semestinya disampaikan oleh mereka yang berhadapan langsung dengan pelanggan.
Uniknya, usai kejadian itu, kedai minuman berkonsep waralaba tersebut, cepat-cepat mengambil langkah dengan mengubah perusahaannya menjadi BUMN alias badan usaha milik Nagita.
Entah perubahan ini adalah sebuah kebetulan atau tidak, tampaknya citra baik yang selama ini diusung oleh istri bos RANS.
Ini membuat namanya jadi bahan pertimbangan untuk mengembalikan nama baik brand yang sempat tercoreng karena langkah yang kurang tepat yang diambil salah satu petugasnya untuk menghadapi pelanggan. Nagita diangkat jadi CEO di sana.
Gampang-gampang susah
Memiliki pekerjaan berhadapan langsung dengan pelanggan memang gampang-gampang susah. Gampang karena mungkin kita akan bertemu dengan pelanggan yang sangat baik.Â
Namun mungkin akan sedikit menyulitkan jika kebetulan harus berhadapan dengan pelanggan yang banyak mau dan lelet, rese, tidak memiliki persiapan menu apa yang ingin dipesan padahal di belakang antrian cukup panjang, dan kurang memiliki etika yang baik sebagai pelanggan.
Mengingat banyaknya sikap, sifat dan kelakuan unik pelanggan, ngga heran bila petugas yang berada di garda terdepan dimodali dengan upaya menghadapi pelanggan dengan sikap yang tetap baik, ramah, sopan, tenang dan beretika.
Sebab, sekali saja petugas menjawab sembarangan dan melontarkan kata-kata yang tak pantas, usai sudah nama baik brand. Dan akan jadi pekerjaan rumah yang cukup berat untuk mengembalikan lagi kepercayaan calon pembeli.
Sekali saja viral negatif, netizen juga ngga takut bersikap barbar dengan memberi rating tidak baik terkait brand, padahal, bukan mereka pula yang menghadapi kasus.
Kiat berkomentar yang elok tentang pesanan yang tak sesuai
Aku tidak akan menyalahkan pihak manapun yang ada di video tersebut. Tapi memang, saat makan di sebuah tempat, termasuk tempat yang tergolong mahal, adaaa saja hal-hal unik yang kadang kita temui.
Menu yang datang tidak sesuai pesananlah, adanya benda lain dalam makanan, pesanan yang datang terlambat, rasa yang tak sesuai ekspektasi. Macam-macam.
Ya banyak faktorlah yang bikin itu bisa terjadi.
Aku sendiri pernah menemukan seekor lalat di minuman yang sekilas tampak sangat segar di sebuah restoran di daerah Jakarta Selatan. Untung minumannya belum diseruput. Hehe.
Menempatkan diri sebagai seorang pelanggan, berdasarkan pengalaman berikut adalah kiat-kiat yang dapat dilakukan saat ingin berkomentar tentang makanan.
1. Dokumentasi
Sebagai pegangan, dokumentasikan makanan yang tercemari benda lain. Simpan saja untuk diri sendiri tanpa perlu publikasi. Ini hanya jaga-jaga kalau-kalau urusan jadi panjang, setidaknya kamu punya bukti.
2. Sampaikan dengan sopan
Panggil petugas dan sampaikan dengan sopan. Upayakan untuk tidak berlaku curang ya, sebab berkaca dari berbagai film, trik ini sering disalahgunakan oknum untuk mendapatkan makanan gratis.
Oh ya, sebisa mungkin, selalu perhatikan makanan dan minuman terlebih dahulu sebelum mengonsumsi, agar complain bisa diajukan di awal.
Sedikit mencurigakan bila makanan sudah habis, eh tau-tau baru complain ada ini itu di dalam makanan tersebut.Â
Walaupun sebetulnya kamu jujur, tapi karena makanan sudah habis, kamu akan kesulitan untuk memberi bukti bahwa benda itu sudah ada sedari awal dan sayangnya lagi, makanan yang tidak hiegenis tersebut sudah habis duluan kamu konsumsi.
Jelaskan kendala yang ada pada makananmu secara rinci, tenang, dan berikan bukti yang kuat. Ngga masalah, lho, kalau kamu menunjukkan atau memberikan makanan tersebut untuk dicek secara langsung oleh petugas.
Ngga perlu marah-marah, sebab hal seperti ini bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Tidak ada satu orang pun yang ingin menyajikan makanan kotor.Â
3. Tunggu konfirmasi dari petugas
Biasanya pramusaji akan terlebih dahulu memastikan makanan tersebut ke Chef atau atasannya. Bila memang kesalahan dirasa berasal dari pihak restoran, mereka akan dengan senang hati mengganti kok.
Sembari menunggu, kamu bisa melakukan cek ulang ke semua pesananmu yang sudah dateng. Jangan lupa, bila ditemukan hal serupa, segera lakukan hal yang sama agar makananmu lekas-lekas diganti. Ingat, dengan cara yang sopan yaa.
4. Berterima kasih saat pesanan telah diganti
Jangan lupa untuk berterimakasih bila makanan telah diganti. Jangan lupa tetap lakukan cek ulang pada makanan atau minuman pengganti yang baru dianter.
5. Hapus dokumentasi tanpa perlu publikasi
Bila pihak restoran telah dengan senang hati mengganti, agar adil kamu juga harus selesai dengan urusan ini dengan menghapus dokumentasi di awal yang telah kamu buat.
Di sebuah video di Tiktok, aku menemukan kasus yang hampir sama dengan yang kualami. Bedanya, bila di minumanku ada lalat, di makanan pelanggan tersebut ada belatungnya.
Wah, yang ini sedikit lebih menggelikan memang.
Hanya saja, lewat video tersebut, pramusaji telah berkenan mengganti makanan. Sayangnya, pemilik video tetap publikasikan.
Personally, menurutku ini cukup merugikan nama baik pihak resto sih. Kecuali kalau makanan tidak diganti atau petugas jadi adu mulut dengan pelanggan, mungkin ya layak saja disebarkan.Â
Tapi selama bisa diselesaikan dengan baik oleh kedua belah pihak, aku rasa tidak elok juga harus menyebarkan video tersebut ke media sosial.
Dan, biasanya, pihak resto merasa terbebani pula dengan kejadian yang tidak mengenakkan itu. Buktinya, pramusaji yang membantu kami sejak diawal pemesanan, makanan datang hingga minuman diganti ini, bolak balik minta maaf karena kesalahan yang mereka lakukan.
Bahkan hingga kami selesai membayar dan akan keluar restoran, pramusaji yang sama masih sempat menghampiri untuk kembali meminta maaf meski sedari awal sebetulnya kami sudah oke oke saja dengan kejadian ini.
Ya memang semestinya begitulah menghadapi pelanggan, beretika, sopan, ramah, termasuk bila harus berhadapan dengan pelanggan yang sedikit menyebalkan. Hehe.Â
Itu dia sejumlah kiat berkomentar yang elok di restoran saat mengalami kejadian makanan yang tak layak konsumsi.
Semoga sudut pandang dari pelanggan ini bisa membantu yaa.
Selamat makan siang, semua!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H