Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengangkat "Si Anak Cantik" yang Tersembunyi, ke Mata Dunia

23 Februari 2022   22:04 Diperbarui: 23 Februari 2022   22:11 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Paal Likupang | Foto: GenPi.id

Itu sebabnya, pemerintah masih membutuhkan semua pihak baik para stakeholder hingga pegiat wisata untuk bergandeng tangan dan terus mengenalkan nama Likupang hingga mancanegara. 

Likupang mendunia, ekonomi warga lokal kian terjaga

Kenapa kok nama Likupang harus mendunia?

Pertama karena memang Likupang pantas mendapatkannya, orang-orang pantas menikmati keindahannya, wisatawan mancanegara akan semakin ramai yang berkunjung ke Likupang. Puncaknya, ekonomi warga lokal juga akan kian terjaga.

Masyarakat Desa Bahoi misalnya, lewat bimbangan Pemerintah dan LSM, masyarakat kini mampu melayani permintaan turis atas kebutuhan peralatan selam lengkap, tabung Oksigen, dan kompresor untuk pengisian tabunganya. Bisa dibayangkan betapa bahagianya warga lokal bila semakin banyak wisawatan yang berkunjung.

Beruntungnya lagi, berkat keseriusan pemerintah daerah Sulawesi untuk menggarap Likupang, kini banyak investor luar negeri yang berinvestasi di kepingan surga yang tersembunyi ini. Menurut Gubernur Sulawesi Utara, ada sekitar 8 Triliun dana dari para investor untuk melakukan pembangunan fasilitas-fasilitas seperti hotel, dan lapangan golf untuk menambah daya tarik wisatawan mancanegara ke Likupang.

Semoga segera bisa terwujud. Kian sempurna infrastruktur di Likupang, kian terbantu pula warga lokal di sana.

Sumber-sumber:

https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2244/bidadari-pun-memilih-turun-di-likupang

https://kemlu.go.id/toronto/id/news/12751/mengintip-likupang-surga-yang-tersembunyi-di-sulawesi-utara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun