PTFI ajak anak muda kenali Suku Kamoro, Papua
Ada yang suka dengan hasil karya seni ukir?
Bila ya, kamu harus tahu bahwa, hasil karya ukir seni yang kini ada di kediaman, atau di kantormu itu mungkin bisa jadi salah satu karya dari suku Kamoro.
Kamoro adalah salah satu dari 255 suku di Papua, yang dikenal dengan karya seni berupa ukiran kayu, anyaman dan tarian.
Ukiran pada kayu juga tak sama, setidaknya, ada empat jenis ukiran dari Suku Kamoro:
- Ukiran Yamate,
- Ukiran Mbitoro,
- Ukiran Mamokoro,
- Serta ukiran Wemawe.
Masing-masing ukiran ini memiliki makna sendiri yang menggambarkan kehidupan dari Suku Kamoro seperti kali, awan putih, awan hitam, kolam, mata kail, sagu, dan ikan yang kemudian dituangkan dalam bentuk ukiran-ukiran di atas.
Untuk menghasilkan karya lewat ukiran-ukiran tersebut, beberapa jenis ukir memang tak memerlukan ritual tertentu.
Namun, khusus untuk Mbitoro, menurut Hengki, ukiran ini memerlukan ritual khusus. Karena bagi Suku Kamoro, ukiran Mbitoro adalah ukiran paling sakral. Mulai dari proses ambil kayu, proses ukir hingga prosesi penancapan, semuanya diikuti ritual adat.
Keunikan serta keindahan yang ditawarkan seni ukir Kamoro ini rupanya berhasil menarik perhatian banyak orang. Tidak heran, seni ukiran ini disukai tak hanya pecinta ukiran nasional, penjualannya sendiri bahkan telah merambah kancah internasional.
Pencapaian ini tentu tak lepas dari peran dan bantuan promosi dari PTFI, selaku perusahaan yang hidup berdampingan dengan salah satu suku asli Papua ini. Tak hanya di Indonesia, pameran sejenis juga pernah dilangsungkan di luar negeri, seperti di Swiss.