Menurut cerita beliau, untuk bisa mendapatkan jajan tambahan saat sekolah dulu, beliau dan saudara-saudaranya ya harus turun langsung ke laut untuk menangkap ikan yang hasilnya nanti dijual kepada pengepul.
Memang, tempat tinggal alm. Oppung juga berada persiiissss di depan laut. Itu kenapa, dulu waktu kami kecil, setiap kali berkunjung ke rumah Oppung, keluarga yang disana sudah menyiapkan kepiting, udang, sotong, bahkan kerang, setengah karung. Hahahha. Terkesannya sih maruk gitu ya, tapi untuk lima orang, kerang sebanyak itu ternyata suka kurang.
Minggu lalu, orang tua kembali ke sana untuk pemakaman Amang Boru (Suami dari Kakaknya Bapak) yang telah lebih dahulu dipanggil Tuhan.Â
Dan kebetulan aku lagi di kampung halaman, jadilah mamak belikan 3kg kerang campur, yakni kerang lumut dan kerang dara  -- yang kuprotes karena belinya terlalu sedikit -- katanya siapa tau kau rindu sama kerang dari Pagurawan.
Bapak yang mungkin juga terlibat nostalgia masa kecilnya, cepat-cepat turun tangan ambil alih proses masak memasak si kerang ini.
Dan saat kerang rebus disajikan, kata bapak, berikut adalah tips mengonsumi kerang yang belum banyak diketahui orang. Oh iya, tips ini langsung dari si Pelaut di masa mudanya. Seperti apa? Yuk, kita cari tahu satu per satu:
1. Didihkan air terlebih dahulu lalu disusul kerang
Pernahkah bertemu dengan kerang yang kulitnya sulit dibuka? Atau tidak terbuka padahal sudah direbus dalam jangka waktu yang lama?
Mungkin proses memasak yang kamu tempuh salah. Cobain tips pertama dari Bapak.
Didihkan air terlebih dahulu, lalu masukkan kerang yang telah dibersihkan sebelumnya. Tunggu hingga air kembali mendidih, dan kulit kerang terbuka satu per satu.
2. Hidangkan bersamaan dengan air rebusan