Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Selipan Pesan yang Tak Pernah Langsung Disampaikan

6 Desember 2020   23:56 Diperbarui: 7 Desember 2020   00:05 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, mamak itu suka ngedumel sendiri kalau ada kerjaan yang lagi diberesin tapi ngga beres-beres. Ngedumelnya gini nih "Ahhhh, las gabe ho do makkarejoi au!" terus nyari cara lain sampai akhirnya kerjaan itu bisa diselesaikan. Kalau diartikan ke bahasa Indonesia kira-kira "Lho, kok jadi kerjaan ini yang ngerjain aku!" 

Emang benar, mamak kalau udah ngomong seperti itu, ngga akan ngelakuin hal yang sama untuk beresin kerjaannya. Beliau selalu cari cara lain yang biasanya jauh lebih ampuh dari cara sebelumnya dan ya, berhasil!

Tau ngga, sampai saat ini, kalau aku sedang dihadapkan dengan satu kerjaan yang bikin aku bingung, aku mengucapkan hal yang sama. Lalu memutar otak, mencari cara agar pekerjaan tersebut selesai tanpa menggunakan cara sebelumnya. 

Ada perasaan kesal, penasaran, tapi pingin cepat-cepat kerjaan tersebut selesai. 

Nah, gantian. Sekarang kalimat itu juga sewaktu-waktu bisa keluar dari mulutku saat aku sudah mulai kesal dengan satu pekerjaan yang menurutku mudah tapi kok malah makan waktu yang cukup lama untuk beres. Ganti strategi, coba, selesai. 

Eh, beneran. Kamu juga harus atau bisa cobain mantra nya mamakku ini deh. Kok jadi kerjaan ini yang ngerjain aku?! Kamu kesal, tapi pingin cepat-cepat menyelesaikan. Rasa tanggungjawabmu berangsur-angsur maksimal saat sudah mengucapkan itu. 

2. Bukan Tidak, Hanya Saja Belum

Saat ini aku sedang mencoba beradaptasi dengan dunia yang baru kugeluti. Susah? Iya, tapi bukan tidak bisa.

Ini menjadi salah satu kekuatan juga buatku sampai saat ini. 

Dulu aku sering bilang "Ngga bisa, Mak. Ngga bisa" biasanya mamak cepat-cepat revisi itu bahasa "Belum bisa, bukan ngga bisa".

Berapa ratus kali aku mengatakan tidak bisa, berapa ratus kali juga mamak revisi sampai aku terbiasa merevisi bahasaku sendiri kalau saat ini tiba-tiba bilang ngga bisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun