Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Mengatasi Insecure hingga Mencintai Kekurangan Sendiri

7 September 2020   23:31 Diperbarui: 7 September 2020   23:47 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutekan? Bagus sih, tapi kuku malah jadi terlihat bantet.

Sampai akhirnyaaa, aku memutuskan untuk bergabung di Oriflame yang segala media promosinya sebetulnya sudah dilengkapi oleh komunitas, tapi rasanya ingin juga untuk membuat penyampaian versi sendiri di media sosial pribadi dengan kita - member - sebagai modelnya.

Daaaaaan masalah datang.

Produk kecantikan yang kupegang itu malah terlihat seperti berada dalam genggaman laki-laki.

Maksudku, boleh kok laki-laki juga pegang alat make up. Banyak malah. Tapi ini yang pegang akuuu, yang mana tangannya tak terlihat seperti tangan perempuan. Hahhahah.

Laluuuu, demi tangan terlihat lentik saat memegang produk tersebut, aku memutuskan untuk membeli kuku palsu dan menggunakannya tiap kali akan mereview produk yang ingin kusosialisasikan.

Baru sekali aku menggunakannya, aku memutuskan untuk melepasnya 20 menit kemudian. Keputusan ini kubuat usai foto yang kuinginkan selesai dan mulai mengetik dengan jari yang "sedikit" lentik itu.

Yaaaa, jujur aku menyukai tampilan baru jari jemariku usai ditempeli kuku palsu. Terlihat jauh lebih manis.

Tapiii, saat aku mulai mengetik keyboard di hp dan di laptop dengan kuku palsu yang masih menempel, ya ampunnnnn ribetnya. Ngetik pakai ujung kuku, licin. Pakai ujung jari terhalang sama kuku palsu. Ujung-ujungnya, urusan ngetik malah ribet sendiri. Itu kenapa ngga sampai setengah jam, kuku palsu tersebut sudah lepas dari jariku.

Usai melepas kuku palsu tersebut, ada rasa syukur sekaligus perasaan bersalah karena selama ini kesulitan menerima kekurangan yang ternyata sebetulnya aku sendiri sudah nyaman dengannya.

Memang kenapa kalau tanganku tidak sempurna?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun