Fanny Jonathan: Setiap Hari Adalah Cerpen
Ada banyak hal yang menarik dalam acara yang diselenggarakan CLICK Kompasiana pada 2-3 Agustus lalu, termasuk di dalamnya adalah materi yang disampaikan oleh pembicara. Sebagai pembicara, tentu setiap kata yang diucapkan akan menjadi catatan bagi peserta.
Adalah Fanny Jonathan Poyk, seorang Sastrawan yang menjadi pembicara pertama dalam acara tersebut. Dari sekian banyak hal menarik yang disampaikan, ada satu hal yang dapat kugarisbawahi:Â
"Bahwa setiap hari adalah cerpen, sayang, ada banyak cerpen yang tidak diurai."
Aku sepakat dengan kalimat ini, dan entah kenapa, kalimat ini terus saja menggelitik. Seperti meronta untuk dibagikan pada orang lain.
Isjet: Tentang Bayaran untuk Tiap Tulisan
Usai sesinya, Sastrawan yang begitu ramah itu meninggalkan lokasi acara, menerima setiap peserta yang ingin mengabadikan diri dengannya dalam bingkai foto.Â
Kapan lagi bisa foto sebegitu dekatnya dengan seorang Sastrawan, kan? Dalam foto tersebut, bukan hanya tersenyum, Beliau bahkan berkenan merangkul peserta, tanpa diminta.
Lalu Mas Isjet yang sudah tak asing lagi di tengah-tengah Kompasianer hadir mengisi sesi kedua. Salah satu topik yang Beliau angkat adalah tentang bayaran tulisan.Â
Bayaran tulisan di tengah-tengah Blogger hingga kini masih menjadi pro kontra. Sebagian orang menargetkan bayaran yang tinggi untuk tiap artikel yang ditulisnya.Â