Digongsengnya di atas api kecil. Eits, tidak bisa dicampur, ya! Harus dipisah, agar tingkat kematangan masing-masing bahan bisa merata karena tingkat kekerasan dan kandungan air masing-masing bahan juga berbeda.
Pastikan bahan-bahan yang digongseng telah mengeluarkan aroma sedap, terlihat kuning kecokelatan. Khusus untuk bawang, indikator lainnya selain aroma sedap adalah lunak dan warna bawang merah sedikit tampak menerawang.
Jika seluruh bahan telah selesai digongseng, selanjutnya adalah ditumbuk.
Menurut saya, ini bagian yang paling menarik. Selain karena tekstur bahan yang telah melunak dan juga wangi, menumbuk kemiri yang masih dalam kondisi panas juga memberikan sensasi tersendiri bagi pengolah Dekke Naniura karena akan mengeluarkan bunyi kretek kretek gitu yang tidak bisa kita temukan  saat menumbuk bahan makanan lain dalam kondisi dingin.
Pastikan tumbuk kunyit hingga benar-benar halus yaa. Kenapa? Duh, gigit potongan kunyit yang tidak halus itu ngga enak banget deh di mulut.
Bahan-bahan yang sudah ditumbuk disusun secara terpisah di dalam sebuah nampan. Sebenarnya, bisa saja digabung karena nantinya seluruh bumbu akan tetap disatukan. Namun, demi keindahan proses menghasilkan sebuah makanan, maka masing-masing bumbu yang telah ditumbuk tersebut disusun secara terpisah di atas nampan yang sama. Hehhe. Ngga ding, biar cantik aja gitu kalau disusun berdasarkan jenis masing-masing bumbunya. Bisa disesuaikan saja dengan selera.
Oh ya, satu lagi. Karena Dekke Naniura adalah kuliner yang khas dengan cita rasa asam dan pedas getir andaliman, yakni bumbu andalan khas Batak, maka cabai yang digunakan dalam proses pengolahan Dekke Naniura ini tidak perlu terlalu banyak, ya. Mau pakai cabai merah atau rawit hijau atau mungkin campur, boleh saja yang penting tidak menjadi menjadi bumbu yang mendominasi.
Eh, ini gimana? Kan katanya mau kenalan dengan Dekke Naniura?
Untuk sejarah, sulit rasanya bertanya pada orang yang tepat di sini. Beberapa kali pertanyaan tentang asal usul hadirnya Dekke Naniura pada orang yang berbeda, sayang, tidak ada yang mengetahuinya. Hiks hiks. Jawaban yang saya dapet, mentok-mentok "racikan turun temurun dari Oppung".
Walaupun asal usul hadirnya Dekke Naniura di tengah-tengah masyarakat Batak ini penting untuk diketahui, ya sementara sembari mencari referensi terpercaya, rasanya tak salah ya jika kita berkenalan terlebih dahulu dengan bumbu dan cita rasanya yang menggoda.
Ukuran Ikan Emas dan Prosedur Mengeluarkan Perut Ikan