Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menolak Lupa Sakitnya Kecopetan

10 Desember 2018   23:58 Diperbarui: 11 Desember 2018   20:01 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: phinemo.com

Sampai akhirnya ruangan kecil itu telah kehabisan tempat untuk digeledah. Benda itu tak juga ditemukan.

Duh, kasihan. Sungguh!

Jarum jam terus berputar. Jadwal interviewnya adalah jam 09.00 WIB tepat dan dia masih berada di Bekasi sementara lokasi kantor yang dituju ada di daerah Jakarta Selatan.

Jam 08.00 WIB, saya pun memutuskan untuk tidak berangkat kerja. Selain karena sudah terlambat, ada rasa belas kasihan yang sangat melihat sahabat dalam kondisi yang sudah jatuh ditimpa tangga kakinya kejepit pula. Tidak tega rasanya meninggalkannya sendirian dalam kondisi demikian.

Dan yang sedari tadi dibendungpun akhirnya meluap.

Dompet itu hilang. Termasuk identitas dirinya, ATM, foto orangtua dan keluarga yang mungkin tampak sangat klasik namun sungguh menjadi penyemangat utama dalam kehidupan perantauan, serta beberapa lembar uang seratus ribu yang disiapkan untuk menghadapi masa-masa penganggurannya.

Lalu, air mata itu perlahan mengalir. Menangisi betapa teganya pelaku berbuat demikian ketika dirinya sedang dalam kondisi memprihatinkan. Jauh dari keluarga tanpa pekerjaan adalah hal yang begitu berat untuk ditaklukkan. Belum lagi, harapannya untuk bertemu HRD tersebut dan bekerja di sana pupus sudah. Bukankah untuk masuk ke dalam sebuah gedung pencakar langit seseorang membutuhkan data diri untuk ditinggalkan di receptionist? Apa yang harus dipakainya jika dompetnya saja sudah tak lagi ada di sana?

Hari itu, saya membiarkannya menangis berteriak sembari meluapkan setumpuk kemarahannya.

Baik Buruknya Penggunaan Dompet

Kejadian ini seperti memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan saya. Entah sejak kapan persisnya, usai  kejadian tersebut, saya mulai tidak menggunakan dompet. Saya lebih memilih memasukkan selembar uang seratus ribu ke dalam tas untuk berjaga-jaga kalau-kalau dibutuhkan dan memasukkan identitas diri di dalam laci kecil tas lalu menggendongnya di depan saat bepergian agar keamanannya bisa lebih terjamin.

Dompet merupakan tempat penyimpanan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Di sana terselip pula segala rupa ATM, data diri, dan surat-surat penting. Bentuknya yang kecil memang sangat membantu untuk mengumpulkan seluruh data-data tersebut sehingga sangat memudahkan ketika dibutuhkan. Pengguna tinggal memilih kartu mana yang akan digunakan dalam setiap transaksinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun