Selain memang menyukai jeroan, dari nama menu tersebut bukankah orang jadi penasaran? Bakso campur jeroan? Gimana tuh? Bakso ukuran besar di dalamnya ada jeroan mungkin?
Ternyata tidak! Bakso tersebut berukuran sebagaimana bakso pada umumnya, seukuran lubang jempol dan telunjuk jika dibentuk membulat. Jeroannya sendiri saat itu info dari mba pelayannya sedang habis. Lalu apa yang spesial dari bakso malang jeroan tanpa Jeroan ini?
Berselimut dinginnya udara Malang, bakso pesanan kami akhirnya tiba di meja, tempat yang kami pilih untuk kami tempati untuk bersantap.
Dengan sedikit sambel yang terhidang di meja, ditemani segelas air jeruk hangat, kepulan asap yang bersumber dari mangkuk bakso, serta aroma sedap yang menusuk-nusuk hidung, dinginnya Malang pun untuk sesaat terlupakan.
Dan kenikmatan itu pun datang, gigitan pertama berhasil membuat hati setuju bahwa kenikmatan bakso Malang (yang sesungguhnya) tiada tandingannya. Dan halo para penjual bakso Malang yang bukan di kota Malang, sila jaga kualitas bakso kalian yaa, jangan sampai mencoreng kenikmatan bakso Malang yang sebenernya ini.
INI E N A K B A N G E T!!
Kekenyalan dan tekstur bakso yang memang pada porsinya. Jika pembaca pernah mengonsumsi bakso yang ketika digigit, daging bakso memberikan kesan berpasir di mulut, maka kemungkinan besar pengolahan daging agar menjadi bubur daging melewati proses atau tahapan yang salah. Dan itu tidak ditemukan di Bakso President Malang.
Di dalam mangkok tersebut, selain bakso, terdapat pula pangsit goreng, dan beberapa jenis makanan lainnya yang saya sendiri tidak begitu tahu apa namanya. Ramai namun tetap terlihat cantik dan menggiurkan.
Satu per satu bakso mulai ludes, hingga akhirnya sebuah bulatan berukuran persis seperti bakso tersebut saya gigit yang ternyata adalah potongan hati ayam. Duhhh, nyess banget...
Belum pernah kepikiran menikmati ati ayam dalam lezatnya linangan kuah bakso yang telah diberi cabe bersama kriyuknya pangsit goreng, dilengkapi air jeruk anget sembari sesekali menyibak rambut yang dihembus angin Malang.Â