Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Panggilan Sahur, Biarlah Masjid dan Orang Tua Jadi Perwakilan

5 Juni 2018   23:05 Diperbarui: 5 Juni 2018   23:19 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat saat waktu sahur, Masjid dan mushola terdekat telah memberikan pengumuman melalui pengeras suara. Tujuannya sebagai bentuk pengumuman dan membantu membangunkan warga. Belum lagi, di setiap keluarga, tentu sudah menentukan jam sahur agar alarm segera berbunyi. Ada pula orang tua yang biasanya stand by untuk membangunkan anak-anaknya usai menyiapkan makanan bersantap sahur. Melalui kedua pihak ini, dapat dikatakan bahwa urusan membangunkan anggota keluarga seharusnya sudah mudah untuk dilakukan.

Arakan teriakan sahur di sepanjang daerah perumahan tentu sangat bermanfaat, namun ada beberapa hal yang sepatutnya dipertimbangkan sebelum melakukan hal tersebut, seperti:

  • Kesehatan anak yang mengikuti kegiatan berkeliling di subuh-subuh hari
  • Terganggunya istirahat penduduk yang berasal dari agama lain, sementara keesokan harinya harus bekerja dan beraktivitas sebagaimana biasanya
  • Penyalahgunaan waktu yang diberikan oleh orang tua pada anak saat bersama dengan teman-temannya. Bukan tidak mungkin, waktu-waktu yang seperti inilah yang malah dimanfaatkan oleh anak-anak untuk mencoba berbagai hal yang selama ini sulit untuk dilakukan karena tingginya kontrol dari orang tua. Belajar merokok misalnya. Bahkan rentan pula untuk terlibat perkelahian satu dengan yang lain hanya karena masalah sepele

Jika sudah ada peran dari Masjid dan orang tua untuk urusan membangunkan sahur seluruh anggota keluarga, mengapa arakan teriakan sahur masih perlu dilakukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun