Saking perut sudah bergemuruh, dan penasaran semakin tinggi, saya bahkan tak lagi peduli pada free nasi yang ditawarkan dan tak kepikiran untuk menanyakannya. Nah, bagi kamu yang berencana untuk menikmati menu ini di Festival Kuliner Ngabuburit, ingat menu yang kamu pesan dan bonus apa yang ditawarkan oleh penjual. Mengingat kesibukan penjual bakso ini begitu tinggi sehingga diharapkan konsumen juga turut membantu dengan mengingatkan apa saja yang perlu disiapkan oleh penjual sesuai menu yang ditawarkan. Kalau tidak, ya sudah, kemungkinan menu bonus bisa saja terlupakan. Hheheh.
Kembali pada urusan pesanan yang telah di depan mata.
Saya langsung mencari tahu keberadaan sumsum pesanan saya yang bersembunyi di balik bakso, mie dan sayur-sayuran di atasnya. Mengambil sedotan untuk kemudian disantap sebagaimana yang diajari oleh peserta KPK Ngabuburit lainnya.
Percobaan pertama menyantap sum sum dengan sedotan gagal total. Saya tidak berhasil membujuk sumsum tersebut untuk mau tertarik lalu kunikmati. Percobaan kedua yang keluar hanya berbentuk air saja dari tulang tersebut. Hahahah.
Sisaan rasa kaldu atau kuah bakso di dalam sum sum masih terasa, hanya saja karena memang semuanya lemak, eneg juga makannya. Jadi, bila kamu bukan pecinta lemak. Jangan coba coba untuk mencicipinya. Mengingat beberapa orang yang menikmati lemak total seperti itu biasanya mudah sekali pusing bahkan mual karenanya.
Selesai berurusan dengan sumsum, saya berpaling pada bakso. Makanan favorit yang kelihatannya kurang menantang tanpa tambahan banyak cabai dan saos -- maklum, penderita asam lambung tidak bisa terkena pedas -- dan hal yang pertama saya katakan setelah gigitan pertama bakso tersebut adalah "Baksonya enak bangettt!" yang akhirnya mengundang tawa peserta lain.
Penasaran seperti apa itu bakso bertulang?
Jawab rasa penasaranmu sebelum menyesal. Segera ke La Piazza Festival Kuliner Ngabuburit karena event terakhir dilaksanakan besok, 3 Juni 2018.