Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pertama Kali Menjajal Bakso "Bertulang" di Festival Kuliner Ngabuburit

3 Juni 2018   02:00 Diperbarui: 3 Juni 2018   16:42 1610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjajal santap tulang sum sum dengan sedotan | Foto: Efa Butar butar

Meski posisinya berada di outdoor, pengunjung kini tak dipersulit karena beberapa bagian tempat duduk yang tersedia telah diberi atap sehingga bila panas menyengat, pengunjung tak berhadapan langsung dengan sinar matahari. Sedangkan di malam hari, lampu-lampu dinyalakan sehingga lebih memperindah suasana sekitar. Untuk foto-foto? Jika pintar menjadi spot, maka seharusnya tempat ini cukup bisa direkomendasikan untuk dikunjungi.

Salah satu spot foto di lokasi festival kuliner ngabuburit | Foto: Efa Butar butar
Salah satu spot foto di lokasi festival kuliner ngabuburit | Foto: Efa Butar butar
Di sana, ada pula beberapa hiburan yang disajikan untuk memanjakan pengunjung selama festival berlangsung seperti Acoustic Performance, Punokawan Show, Games by MC, Gambus Performances, ada juga Parade Bedug, Kultum Ustadz, dan Dance Ramadan Show.

Menjajal Bakso 'Bertulang'

Hal yang pertama dilakukan begitu tiba di La Piazza dan memasuki Festival Kuliner Ngabuburit tentunya mencari beberapa spot foto yang unik untuk didokumentasi, lalu kemudian berkeliling mencari tahu menu-menu yang tersedia dan siap disantap saat jam berbuka tiba.

Menu pertama yang muncul di kepala adalah es durian. Bukan hanya karena sudah lama tak menyantapnya, namun karena benar-benar menyukai durian yang hanya bisa dinikmati hanya di musimnya. Jadilah menu tersebut menjadi sasaran pertama bahkan sebelum waktunya berbuka puasa. Hehehe.

Es Durian sebagai santapan pembuka di KPK Ngabuburit | Foto: Efa Butar butar
Es Durian sebagai santapan pembuka di KPK Ngabuburit | Foto: Efa Butar butar
Ada satu yang menarik ketika berkumpul bersama dengan peserta ngabuburit lainnya, seporsi bakso dengan asap yang masih mengepul menarik perhatian saya. Bukan hanya karena bakso yang terlihat semakin nikmat saat perut sedang lapar-laparnya, namun karena adanya tulang sumsum dengan ukuran besar tepat berada di sampingnya yang ternyata merupakan paket lengkap menu bakso tersebut.

Tulang sum sum siap dijual | Foto: Efa Butar butar
Tulang sum sum siap dijual | Foto: Efa Butar butar
Huaa, katroknya langsung keluar. Mulai deh kepo nanya-nanya itu apaan? Enak atau tidak? Bagaiman cara makannya?

Awalnya saya pikir bakso-bakso kecil dimasukkan ke dalam tulang sumsum tersebut, lalu kuah yang telah terlebih dahulu diracik dengan bumbu sesuai selera dimasukkan kembali ke dalamnya agar menambah cita rasa bakso. Namun pemikiran tersebut saya tepis seketika karena di dalam tulang sumsum tersebut telah berdiri manis sebuah sedotan plastik yang juga berukurang sedang. Yang artinya adalah, asumsi saya salah.

Tak ingin sibuk dengan rasa penasaran, saya memutuskan untuk memesannya dan menikmati langsung makanan tersebut. Satu lagi, ingin mencoba langsung bagaimana rasanya menyantap sumsum dengan menggunakan sedotan? Hah, baru tahu saya!

 Menikmati sumsum dengan sedotan

Demi menghilangkan rasa penasaran, saya memesan porsi mini. Ngga apa-apa, biar besok-besok ngga penasaran lagi. Lagipula, saya sangat menyukai bakso, jadi paket menu ini tentu tak akan menimbulkan penyesalan karena terbilang sangat baru untuk dinikmati.

Karena memang kebetulan saat saya memesan bersamaan dengan bunyinya alunan bedug yang berarti puasa hari itu telah berakhir, masa bersamaan dengan itu, pesanan membludak. Saya harus ngantre sekitar 30 menit untuk mendapatkan pesanan saya. Tak heran, menu mereka terlalu unik untuk tidak dinikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun