Meski posisinya berada di outdoor, pengunjung kini tak dipersulit karena beberapa bagian tempat duduk yang tersedia telah diberi atap sehingga bila panas menyengat, pengunjung tak berhadapan langsung dengan sinar matahari. Sedangkan di malam hari, lampu-lampu dinyalakan sehingga lebih memperindah suasana sekitar. Untuk foto-foto? Jika pintar menjadi spot, maka seharusnya tempat ini cukup bisa direkomendasikan untuk dikunjungi.
Menjajal Bakso 'Bertulang'
Hal yang pertama dilakukan begitu tiba di La Piazza dan memasuki Festival Kuliner Ngabuburit tentunya mencari beberapa spot foto yang unik untuk didokumentasi, lalu kemudian berkeliling mencari tahu menu-menu yang tersedia dan siap disantap saat jam berbuka tiba.
Menu pertama yang muncul di kepala adalah es durian. Bukan hanya karena sudah lama tak menyantapnya, namun karena benar-benar menyukai durian yang hanya bisa dinikmati hanya di musimnya. Jadilah menu tersebut menjadi sasaran pertama bahkan sebelum waktunya berbuka puasa. Hehehe.
Awalnya saya pikir bakso-bakso kecil dimasukkan ke dalam tulang sumsum tersebut, lalu kuah yang telah terlebih dahulu diracik dengan bumbu sesuai selera dimasukkan kembali ke dalamnya agar menambah cita rasa bakso. Namun pemikiran tersebut saya tepis seketika karena di dalam tulang sumsum tersebut telah berdiri manis sebuah sedotan plastik yang juga berukurang sedang. Yang artinya adalah, asumsi saya salah.
Tak ingin sibuk dengan rasa penasaran, saya memutuskan untuk memesannya dan menikmati langsung makanan tersebut. Satu lagi, ingin mencoba langsung bagaimana rasanya menyantap sumsum dengan menggunakan sedotan? Hah, baru tahu saya!
 Menikmati sumsum dengan sedotan
Demi menghilangkan rasa penasaran, saya memesan porsi mini. Ngga apa-apa, biar besok-besok ngga penasaran lagi. Lagipula, saya sangat menyukai bakso, jadi paket menu ini tentu tak akan menimbulkan penyesalan karena terbilang sangat baru untuk dinikmati.
Karena memang kebetulan saat saya memesan bersamaan dengan bunyinya alunan bedug yang berarti puasa hari itu telah berakhir, masa bersamaan dengan itu, pesanan membludak. Saya harus ngantre sekitar 30 menit untuk mendapatkan pesanan saya. Tak heran, menu mereka terlalu unik untuk tidak dinikmati.