Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenal 5 Hal Sederhana yang Belum Dipahami Penumpang Sebelum Terbang

25 Maret 2018   01:29 Diperbarui: 25 Maret 2018   12:41 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Iskandar Zulkarnaen bersama Bp. DR. Ir. Agus Susanto | Foto: DokPri

4. Alasan seat belt pada pesawat berbeda dengan seat belt pada mobil

Seat bealt pada pesawat | Foto: shutterstock
Seat bealt pada pesawat | Foto: shutterstock
Pernah tidak bertanya mengapa seat belt pada pesawat berbeda dengan seat belt pada mobil?

Jika di mobil, sebagai penumpang Anda diminta untuk menarik seat belt dari bahu kiri menuju ke bahu kanan hingga terdengar "klik" yang menjadi indikator bahwa seat bealt telah terpasang sempurna, maka di pesawat Anda hanya perlu menarik seat belt melingkari pinggang.

Seat bealt dapat disesuaikan dengan kenyamanan Anda, namun disarankan untuk memakainya pas (tidak longgar) di pinggang 3 menit sebelum take off dan 8 menit sebelum landing. Hal ini disebabkan bahwa di saat-saat tersebutlah kondisi pesawat rentan terhadap berbagai bahaya. Hampir 80% kecelakaan pesawat terjadi di waktu-waktu tersebut. (flightsafety.org).

Seat belt tersebut didesain khusus untuk daerah pinggang dan lebih mudah pemasangannya dibandingkan dengan seat belt pada mobil namun sama keselamatannya. Hal ini dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan di pesawat, penumpang lebih mudah untuk melepaskan seat belt yang "mengikat" dirinya.

5. Alasan kursi wajib diluruskan saat take off dan landing

Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa take off dan landing adalah dua masa yang cukup genting pada setiap penerbangan, itu sebabnya setiap hal kecil yang dapat membahayakan orang lain tidak bisa ditolerir.

Pada fase ini, bahkan kru pesawat tidak diijinkan untuk berkomunikasi ke cookpit karena berpotensi untuk mengganggu konsentrasi pilot saat melakukan take off ataupun landing. Jika hal sesederhana berkomunikasi saja dilarang untuk dilakukan, maka kursi penumpang diwajibkan untuk lurus agar tidak mengganggu atau membahayakan penumpang di belakang jika terjadi turbulensi. 

Kelima hal di atas merupakan hal-hal yang kerap dirasakan atau dialami penumpang, namun tidak benar-benar dipahami sehingga dapat mengganggu berjalannya "Terbang SelAmaNya." Dengan memahami kelima hal sederhana tersebut, diharapkan penumpang dapat bekerja sama dengan pilot dan kru pesawat untuk mewujudkan "Terbang SelAmaNya -- Selamat, Aman, dan Nyaman."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun