Sophie selalu berupaya untuk tidak membuat pria itu terganggu oleh aktivitasnya, namun pada beberapa bab, Sophie dengan berat hati harus meminta bantuan pada Lucas agar Alison bisa diam dan tidak melulu merayunya demi menghadirkan Lucas di tengah-tengah mereka. Dan meski di tengah kesibukannya, Lucas dengan senang hati datang dan memberikan waktunya.
Bahwa untuk Mendapatkan Hati, Ada Hal yang Harus Dihadapi
Kedua kakak Sophie merupakan dua pria yang tergolong overprotektif terhadap adik bungsunya. Itu sebabnya setiap pria yang dekat kepada Sophie berarti harus berhadapan dengan kedua kakaknya. Dalam hubungannya yang terdahulu bersama Adrian, Sophie menyadari bahwa hubungan yang mereka bina timpang sebelah.Â
Adrian tidak berani untuk menghadapi kenyataan atas kegarangan yang ditunjukkan kedua kakak Sophie, sementara di lain waktu, meski dengan nyali menciut, Lucas memilih menerima resiko dan memutuskan menghadapi keduanya demi mendapatkan hati Sophie. Tak heran Sophie semakin yakin bahwa memilih Lucas bukanlah pilihan yang salah. Tentu saja sudah termasuk dengan beragam hal baik yang ditunjukkan Lucas untuk meyakinkan dirinya.
Tak Semua Hati Mau Menunggu Lama, Oleh sebab itu, jangan Menunda!
Empat tahun setelah kepergiannya, Adrian kembali ke hadapan Shopie berharap dirinya mendapatkan kesempatan kedua untuk membuktikan dirinya layak untuk menemani Sophie melewati hari-hari.
Empat tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menunggu. Hati mungkin menyisakan rasa, namun selera pasti berubah. Sebelum kepergiannya, Sophie meminta Adrian untuk bertunangan namun Adrian menolaknya dengan alasan kedua kakak Sophie.
Empat tahun beralu dan Adrian kembali meminta kesempatan di tengah rasa yang mulai tumbuh kepada Lucas? Tentu saja ini merupakan pilihan yang sulit. Bagaimana jika 4 tahun sebelumnya Adrian mau menerima permintaan Sophie? Tentu hal ini bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan bukan? Namun yaa, dia menolaknya dan Sophie memilih memulai hidupnya yang baru.Â
Itu sebabnya, bagi siapapun yang tengah menjalani suatu hubungan, jangan membiarkan hati mengunggu terlalu lama. Mulut mungkin dapat berkata kuat, tapi tidak dengan hati.
Dan saya mendapati diri semakin hanyut dengan tokoh Lucas yang dengan lugas dan tegas memberikan dirinya "dipinjam" oleh sahabatnya, Miranda, tanpa ingin menyakiti hati kekasihnya. Sebuah kalimat yang cukup manis untuk menutup kisah ini adalah "Aku hanya ingin ketika aku mengatakannya, dia adalah orang pertama yang mendengarnya" ujarnya ketika Miranda menanyakan apakah dirinya menyukai Sophie atau tidak.
Kalimat-kalimat yang tersaji, meski sederhana, namun urusan hati mampu juga bikin sampe ngilu jika pembaca benar-benar terhanyut ke dalam cerita. Untungnya ngilu yang timbul hanya sesaat dan serta merta akan hilang begitu novel usai "disantap"