Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tertuang dalam Film Pendek, Indonesiaku, Kebanggaanku! (Review FFPI 2015)

28 Januari 2016   14:59 Diperbarui: 28 Januari 2016   16:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masing-masing pemenang berhak mendapatkan hadiah yang telah disiapkan oleh tim KompasTV.

Kategori Pelajar.

Film pendek kategori pelajar yang pertama ditayangkan adalah Samin Surosentiko. Cerita bermula ketika seorang anak diejek oleh kedua temannya dan diteriaki dengan julukan "Samin". Saya tidak begitu memahami kisah ini, mungkin karena baru pertama kalinya mendengar kata dan nama Samin yang ternyata adalah julukan. Berdasarkan penjelasan dari actor, masyarakat mengenal nama Samin dengan pengertian negative atau diartikan sebagai pembangkang. Dengan film ini, kelompok Sanggar Seni Sekar Tanjung mencoba meluruskan pengertian salah masyarakat akan arti nama Samin.

Tokoh Samin di jaman Belanda memang terkenal sebagai pembangkang, sikap ini dilakukan untuk melindungi dirinya dari kekejaman para Belanda. Sikap Samin tersebut pada akhirnya ditiru oleh masyarakat. Sayangnya pengertian nama itu kini telah berubah menjadi negative dan film ini diproduksi untuk mengembalikan arti positif dari nama Samin. Kekhasan cerita Samin semakin tergambar ketika salah satu actor menghadiri acara dengan busana persis tokoh Samin pada film. Bahkan menurutnya, info ini diperoleh dengan mewawancarai langsung keturunan Samin Surosentiko sehingga kebenaran kisahnya lebih dipercaya.

Film selanjutnya yang diputar adalah Coblosan. Seperti pada umumnya pemilihan, tim-tim sukses masing-masing calon pasti akan menggencarkan serangan untuk memastikan calon yang dibanggakannya menang. Termasuk dengang menggunakan cara kotor yaitu menyogok calon pemilih dengan sejumlah uang. Tim Sukses A mencoba memberikan sogokan berupa uang kepada tim sukses B, namun tim sukses B tetap dengan pendiriannya danbertahan pada calonnya. Ini dilakukan untuk mewujudkan perubahan yang baik terjadi di desa tersebut dan perubahan itu akan dilakukan oleh calon kepada desa B pilihannya.

Setelah pemcoblosan usai dan perhitungan suara selesai dilakukan, kehidupan desa sekitar kembali seperti semula. Hingga suatu hari seorang warga datang untuk memperpanjang KTP, namun baru hanya satu petugas yang hadir di sana dengan kesibukkannya menempelkan papan nama kepala desa yang menjabat sebelumnya. Film pendek keren yang berani menampilkan keteguhan hati untuk menolak politik uang walau akhirnya kualitas kepala desa yang lama terlihat kembali dari minimnya staff yang hadir di kantor walau jam sudah menunjukkan jam kerja dimulai.

Film selanjutnya adalah Kotak Pusaka. Pemandangan menegangkan ditayangkan di hadapan seluruh penimat film dalam auditorium dengan kehadiran seorang anak muda yang terus berlari dengan sebuah kotak unik di genggamannya. Adegan berlari akhirnya terhenti di tengah hutan. Sayangnya, anak muda tersebut harus berhadapan dengan tiga orang anak nakal yang sangat tertarik untuk mendapatkan kotak yang ada di tangannya dan coba merebut kotak tersebut.

Pertengkaran tidak bisa terelakkan, antara mempertahankan hak dan merebut hak orang lain. Adegan semakin menarik karena dilengkapi dengna dentuman musik yang menambah 'greget' seta penasaran saat menikmati tiap adegan laga yang ditampilkan. Di akhir film ditampilkan bahwa anak muda tersebut mempertahankan kotak yang diberikan oleh Kakeknya dan kotak yang diamanahkan padanya mampu dijaganya bahkan ketika harus berhadapan dengan tiga anak nakal sekaligus.

Berikutnya Ali-ali Setan bercerita tentang dua orang anak kecil yang dipanggil ke ruang guru oleh gurunya karena terlibat perkelahian. Reza yang menjabat sebagai ketua kelas mencoba mengingatkan temannya untuk tidak menggunakan ali-ali (cincin) di lingkungan sekolah namun temannya tersebut tidak mengindahkan dengan alasan guru-guru di sekolahnya pun menggunakan benda yang sama. Hal ini membuat Reza kesal dan membuang cincin tersebut ke kolam. Film yang diproduksi oleh SMK YPLP Perwira Purbalingga ini berhasil menunjukkan wibawa Reza sebagai seorang ketua kelas yang berani bertindak tegas untuk anggotanya yang melanggar aturan.

Pendapatnya mengenai larangan penggunaan ali-ali oleh siswa-siswi di lingkungan sekolah pun disampaikan kepada gurunya. Film diakhiri dengan sang guru ikut melepaskan ali-ali dari jarinya, meletakkan ali-ali tersebut di meja kerjanya kemudian berjalan meninggalakan ruang guru. Reza yang mengetahui hal tersebut diam-diam mengambil ali-ali guru tersebut kemudian melemparkannya ke halaman di bawah guyuran hujan.

Film terakhir dari kategori pelajar ini adalah Surya and the School Gangs. Hal yang sangat berani dilakukan oleh Surya sebagai siswa baru di sekolahnya. Salah seorang temannya yang merupakan anak orang kaya dipalak oleh kakak tingkat dihadapannya dan Surya melakukan pembelaan. Pertarungan pun tidak terelakkan, dua orang kakak tingkat mampu dilumpuhkan Surya dalam sekejap dengan kemampuan bela dirinya yang berada di atas rata-rata. Kakak tingkatnya yang tidak terima dengan kekalahannya kemudian mengadukan hal tersebut kepada boss gengnya. Kali ini temannya kembali menjadi tawanan geng sebagai perangkap untuk membalas dendam kepada Surya. Surya kembali berhadapan dengan seluruh anggota geng termasuk boss geng tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun