Setelah mendengar berbagai masukan, ia mengundang beberapa pakar dan ahli hukum. Meminta masukan untuk merancang draft Peraturan Presiden untuk menjalankan program ini. Sekaligus menjadi dasar hukum bagi anggota TNI untuk membantu menyelamatkan DAS Citarum.
"Di Jawa Barat ini ada Gunung Gede Pangrango, Ada Gunung Halimun Salak. Ada DAS Citarum, DAS Ciliwung dan DAS Cisadane. Puluhan juta penduduk di DKI Jakarta dan Jawa Barat sangat bergantung padanya. Namun kondisinya sangat memprihatinkan. Sudah sangat kritis. Kita tidak lagi berperang dengan senjata, tapi kita akan berperang dengan kerusakan ekosistem. Inilah yang akan saya perangi"
Sebenarnya, sekitar dua minggu menjabat Pangdam, seorang pejabat di Istana Negara menghubunginya. Menyampaikan bahwa ia harus segera bergeser, naik bintang tiga dan menempati sebuah posisi baru.Â
Namun, ia menyampaikan permohonan untuk bisa diberikan waktu untuk menjalankan program penyelamatan DAS Citarum. Mungkin di dalam hati, sang pejabat bilang begini "Ditawari bintang tiga, kok malah ngga mau".
Berkali-kali ia turun ke Citarum, mulai dari hulu hingga hilir. Melakukan pemantauan udara dengan helikopter. Serta terus-menerus bertemu dengan berbagai macam kelompok masyarakat.Â
Meminta dukungan berbagai kalangan pejabat negara. Ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Bandung, ia menyampaikan niatnya untuk menyelamatkan Citarum. Bahkan dengan fasih ia menyampaikan apa saja permasalahannya, kenapa harus segera diselamatkan dan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan.
Tidak hanya Presiden Jokowi, beberapa tokoh-tokoh politik dan pejabat negara ia temui. Mencoba menjelaskan kenapa Citarum perlu mendapatkan perhatian dan memohon restu untuk bisa dibenahi.
Pada kunjungan ke Bandung berikutnya tanggal 16 Januari 2018, Presiden membuat rapat terbatas (ratas) tingkat menteri sekaligus bertemu dengan para pemerhati lingkungan khusus untuk membahas permasalahan DAS Citarum. Saya ikut hadir pada ratas yang dilaksanakan di Grha Wiksa Putlisbang PUPR tersebut.Â
Kepada Kepala KSP (saat itu) Teten Masduki dan Menteri LHK Siti Nurbaya, saya menyampaikan, seharusnya jika memang akan mengeluarkan Perpres untuk Citarum, saya harap Perpres tersebut tidak hanya untuk Citarum, namun setidaknya mencakup 14 DAS Prioritas Nawa Cita. Mereka menyampaikan nanti akan terlalu luas, dicoba dulu untuk Citarum.
Tanggal 22 Februari 2018, Presiden Jokowi mengunjungi Cisanti, Hulu Citarum. Selain menanam pohon manglid, Presiden juga mendeklarasikan program Citarum, dan ia akan komit mendukung penuh program ini. Targetnya tujuh tahun DAS Citarum akan berubah.