Kata-kata atau perbuatan orang lain terkadang membuat kita terluka. Orang tersebut mungkin ada menyadari dan ada juga yang tidak menyadari kalau kita terluka. Ada yang meminta maaf kepada kita atas kesalahan mereka, tapi ada juga yang tidak meminta maaf. Dalam hati kita sudah memaafkan mereka, namun mengapa masih sulit melupakan sikap dan perbuatan mereka yang telah melukai hati kita.Â
Maaf berarti pembebesan seseorang dari kesalahan. Pemaafan / forgiveness artinya adanya kebaikan hati seseorang yang memberi ampun atas kesalahan orang lain. Pengertian pemaafan oleh ahli-ahli psikologi dikelompokkan menjadi dua ;Â
1. Pemaafan hanya berkaitan dengan membuang atau meninggalkan sesuatu yang negatif, berkaitan dengan luka batin dengan orang    yang telah melakukan kesalahan kepadanya.
2. Pemaafan berkaitan dengan menghilangkan sesuatu yang negatif sekaligus menumbuhkan sesuatu yang positif. Seseorang tidak       hanya memaafkan tetapi juga berusaha berbuat baik kepada orang yang melakukan kesalahan kepadanya.
Pemaafan juga dapat dilihat dari dua dimensi berikut
1. Pemaafan yang semu yaitu adanya perilaku memperlakukan orang-orang yang menyakiti secara wajar tetapi masih terus         menyimpan   dendam dan sakit hati.Â
2. Pemaafan yang tulus merupakan pilihan sadar individu melepaskan keinginan untuk membalas dan mewujudkannya dalam suatu      perbuatan untuk memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula.Â
Tahap-tahap pemaafan,yaitu:
1. Seseorang merasa sakit hati dan dendam.
2. Seseorang mulai memikirkan kemungkinan untuk memaafkan.
3. Secara rasional seseorang menyadari penting untuk memaafkan.
4. Terdapat internalisasi kebermaknaan dari memaafkan.Â
Ciri-ciri seseorang sudah melakukan pemaafan, diantaranya;
1. Mampu meninggalkan perasaan marah, sakit hati dan benci pada pelaku
2. Mampu mengontrol emosi saat diperlakukan tidak menyenangkan oleh pelaku