Pacaran merupakan ikatan perjanjian untuk saling mencintai, saling menghargai, saling menghormati, saling setia sebagai suatu jalan menuju pernikahan yang sah.Â
Pengalaman selama pacaran tentu ada yang menyenangkan dan ada juga yang tidak menyenangkan. Tidak semua yang berpacaran dapat bertahan sampai ke pernikahan.Â
Berbagai hal yang dapat menyebabkan ketidakcocokan selama pacaran yang pada akhirnya mungkin dapat menyebabkan hubungan menjadi putus yaitu adanya perbedaan (prinsip atau keyakinan, suku, bahasa, daerah, budaya, kepribadian, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan), kurangnya dukungan orangtua, adanya kekerasan selama berpacaran dan adanya orang ketiga.
      Semakin banyak perbedaan yang tidak dapat diselesaikan dengan baik maka kemungkinan putus dari pacar akan semakin besar. Tentunya bukan hal yang mudah untuk memutuskan hubungan dengan pacar, apalagi hubungan tersebut sudah terjalin bertahun-tahun dan begitu banyak kenangan yang sudah dilalui bersama.Â
Setelah putus dari pacar, seseorang mungkin akan merasakan hal-hal berikut, misalnya merasa menyesal, sebagian orang menyesal mengapa memilih untuk putus dan ingin kembali berpacaran dengan mantan pacarnya.Â
Merasa bersalah, rasa bersalah bisa muncul misalnya 'kenapa dulu tidak berbuat baik sama dia', 'kalau berbuat baik mungkin tidak akan sampai putus begini'.Â
Namun ada juga yang merasa senang karena bisa terbebas dari mantan pacar, misalnya dulu punya pacar yang suka melakukan kekerasan fisik, playing victim, suka berbohong, menggunakan narkoba, berjudi atau suka selingkuh.Â
Ada juga yang merasa marah, kecewa, sedih misalnya putus karena pacarnya selingkuh. Berbagai perasaan dan pikiran yang muncul setelah putus dari pacar ini dapat menyebabkan sebagian orang merasa kurang nafsu makan, kurang berminat untuk beraktvitas seperti biasanya, mengurung diri, sulit tidur, mengalami keluhan fisik seperti sakit kepala, melakukan perilaku beresiko yang dapat merugikan dirinya. Â Â
      Keluhan-keluhan diatas yang dialami tentunya harus cepat diatasi, semakin banyak keluhan yang dirasakan maka tentunya akan merasa semakin berkurang kebahagian. Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk bangkit kembali setelah putus dari pacar yaitu
- Memastikan apakah hubungan dengan mantan pacar masih dapat dilanjutkan seperti sebelumnya atau sudah tidak ada kemungkinan untuk kembali berpacaran dengannya. Anda bisa mengumpulkan informasi mengenai penyebab anda memutuskan dia atau dia memutuskan anda. Jika ada informasi yang meragukan atau terjadi kesalahpahaman maka anda bisa melakukan konfirmasi atau klarifikasi mengenai data tersebut sehingga tidak ada kesalahpahaman lagi. Jika tidak ada kemungkinan atau kemungkinan yang sangat kecil untuk kembali dengannya maka anda bisa mulai melakukan langkah yang kedua.
- Keyakinan diri. Pada tahap ini, anda bisa mulai menguatkan keyakinan anda bahwa semua sudah berakhir dan sudah menjadi bagian dari masa lalu anda. Anda bisa mulai menanamkan keyakinan diri bahwa anda dapat bertahan dan dapat terus beraktivitas seperti sebelumnya walaupun tanpa dia. Anda bisa memilih satu atau dua kata yang dapat terus anda ucapkan ketika anda sedang merasa tidak mampu hidup tanpa dia, misalnya 'aku bisa bertahan tanpa dia', 'aku yakin bisa walau tanpa dia', 'aku harus tetap hidup walau tanpa dia'.
- Menerima diri. Apapun alasan yang membuat anda memutuskan dia atau dia yang memutuskan anda, anda bisa mulai menerima semua alasan tersebut. Anda bisa menjadikannya sebagai bagian dari masa lalunya. Anda menerima segala kenangan baik dan kenangan buruk selama bersamanya sebagai bagian dari perjalanan hidup anda di masa lalu. Jika kenangan bersamanya muncul dalam ingatan anda, anda bisa membiarkan ingatan tersebut muncul dalam pikiran anda beberapa menit kemudian anda perlahan hentikan ingatan tersebut dan mulai melanjutkan pekerjaan anda. Jika anda ingin menangis, anda juga bisa biarkan diri anda menangis beberapa menit, setelah itu secara perlahan anda mulai berhenti menangis dan melanjutkan aktivitas anda.
- Mengekspresikan perasaan. Jika pikiran dan perasaan anda begitu tegang dan sangat menganggu aktivitas anda sejak anda putus dengan pacar maka anda bisa mengekspresikan perasaan dan pikiran anda tersebut misalnya dengan menuliskan secara rutin apa yang anda pikirkan dan rasakan terutama ketika anda merasa sangat tegang dan tertekan. Mencari teman yang dapat dipercaya untuk menjadi teman curhat anda. Anda juga bisa mengeskpresikan perasaan dan pikiran anda dengan bernyanyi, menggambar, menari, melukis atau melakukan gerakan olahraga tertentu.
- Membuat perencanaan kegiatan anda sehari-hari. Setelah putus dari pacar, mungkin anda bisa mempunyai lebih banyak waktu luang. Waktu yang biasanya anda habiskan bersama pacar namun saat ini anda harus menjalaninya sendiri. Anda bisa mulai membuat agenda kegiatan anda sehari-hari, menyusun kembali rencana kegiatan yang selama ini tertunda atau belum terlaksana dan membuat target pencapaian rencana kegiatan tersebut. Anda bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk beraktivitas bersama teman atau keluarga anda serta melakukan hobi anda misalnya berolahraga, bercocok tanam, bermain musik, menulis atau membaca. Dengan sibuk pada kegiatan maka ingatan dan perhatian anda akan kenangan bersama mantan pacar akan lebih berkurang.
- Jika semua telah anda lakukan secara rutin dan maksimal namun anda merasa semakin tidak bahagia maka anda bisa berkonsultasi ke tenaga ahli misalnya anda bisa konsultasi dengan psikolog atau guru BK di sekolah
     Tentunya anda tetap melanjutan kehidupan anda dan seiring waktu ketika anda sudah siap maka anda bisa mencari calon pendamping hidup anda yang baru.Â
Bagaimana memilih pasangan sehingga anda ke depannya bisa menemukan orang yang sesuai dengan kriteria anda dan bisa sampai ke pernikahan, anda bisa memulainya dengan membuat daftar kelebihan dan kelemahan anda, coba kenali anda suka pria atau wanita yang seperti apa, pilihlah pria atau wanita yang mempunyai banyak kesamaan dengan anda atau yang bisa mengerti dan menerima anda apa adanya, anda bisa belajar dari pengalaman masa lalu anda tentang penyebab anda putus dengan pacar sehingga anda bisa mencegahnya supaya tidak terulang lagi.Â
Anda juga bisa mencari informasi yang lebih lengkap terlebih dahulu tentang calon pacar anda sebelum anda memutuskan untuk berpacaran dengan nya.
     Bagaimana agar hubungan dengan pacar yang baru menjadi bertahan sampai menikah?
ada beberapa hal yang mungkin bisa anda lakukan yaitu carilah kesamaan antara anda dan pacar anda, anda bisa membuat usaha bersama dari hobi yang sama ini, buatlah komitmen positif yang ingin dicapai bersama, saling menerima kekurangan masing-masing, tetap menjaga kepercayaan yang diberikan pasangan, menjaga komunikasi, membiarkan pasangan untuk tetap melakukan hobi positifnya sehingga pasangan merasa anda mendukung hobinya, menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang dekat dengan pasangan, saling memberi hadiah, saling memberi semangat jika pasangan sedang susah, tidak posesif atau cemburu berlebihan, memberikan waktu jika pasangan ingin sendiri, menghargai jika pasangan tidak ingin menceritakan masalah pribadinya, usahakan tetap berbuat baik walau tidak mendapat balasan darinya, tidak mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu, fokus ke masa sekarang dan masa depan, menggunakan kata-kata tolong jika membutuhkan bantuaanya, menggunakan kata-kata maaf jika anda melakukan kesalahan atau ingin menanyakan hal-hal yang bersifat sesnsitif baginya, carilah waktu yang tepat jika ingin membicarakan hal yang penting atau sensitive, memberikan waktu untuknya berkumpul dengan teman-teman dan keluarganya, banyak belajar misalnya dengan membaca atau bertanya ke orang yang lebih paham mengenai cara-cara membina hubungan yang harmonis, kenali tipe pasangan yang ia sukai, anda bisa mencoba memaksimalkan agar menjadi orang yang disukainya namun tetap bisa selektif sehingga anda tetap menjadi diri sendiri juga.
     Namun, untuk anda yang belum mempunyai pacar maka anda bisa lebih tenang karena penelitian yang dilakukan oleh Ardhianita, I. & Andayani, B. menunjukkan bahwa kelompok pasangan yang menikah tanpa pacaran memiliki kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pasangan yang menikah dengan berpacaran sebelumnya. Hampir semua subjek penelitiannya mengatakan bahwa pacaran tidak banyak membantu dalam mencapai kebahagian pernikahan.
Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat untuk kita semua.
Referensi :
Ardhianita, I. & Andayani, B. Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi     Universitas Gadjah Mada, Vol. 32, No. 2, 101-111. Didownload tanggal 21 Juli 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H