Merdeka...!!!
Beberapa hari lagi Indonesia akan memasuki usianya yang ke 73 tahun.
Sayangnya, salah satu cita-cita luhur kemerdekaan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, seolah masih jauh dari ideal. Masih banyak anak-anak bangsa yang belum dapat mencicipi pendidikan dengan layak.
Kemerdekaan dalam memperoleh pendidikan telah diamanatkan dalam UUD negara ini. Pemerintah memang telah diamanatkan untuk menjamin pendidikan kita, terutama pendidikan dasar dan telah mewujudkannya melalui beberapa tindakan konkret seperti salahsatunya dengan adanya BOS.
Tetapi sepertinya masih belum memenuhi harapan rakyat Indonesia, sebab setelah tujuh puluh tiga tahun merdeka, masih ada sekolah dengan kondisi meprihatinkan terlebih bagi mereka yang hidup di pelosok dan bersekolah di sekolah swasta karena akses ke sekolah Negeri sangat jauh.
Kondisi bangunan sekolah yang tidak layak, anak-anak sekolah dengan sendal jepit dan seragam sekolah yang entah itu warisan dari kakak/saudaranya yang tahun mana, merupakan pemandangan yang masih banyak ditemui di sekolah pelosok negeri ini, salah satunya di Pandeglang.
Sekolah ini berdiri pada tahun 2011 karena keinginan kuat masyarakatnya agar bisa "Merdeka" memberikan pendidikan untuk anak-anaknya.
Karena jarak dari kampung mereka ke sekolah negeri cukup jauh sekitar 4 kilometer dengan akses jalan yang berbatu sehingga tidak ada kendaraan umum yang bisa melintas dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.Â
Hal yang hperlu di garis bawahi adalah sekolah swasta juga memiliki kontribusi sangat besar bagi pendidikan anak di negeri ini.
Bahkan perjuangan untuk mendirikan sebuah sekolah swasta mungkin lebih berat karena minimnya bantuan dari negara, sehingga tidak jarang pengurus yayasan harus pontang panting mencari donatur untuk membiyayai sekolah tersebut agar bisa tetap berjalan.
"Padahal bangunan nya saja belum layak," kata Pak Ali (ketua yayasan), dengan wajah tertunduk.Â
Namun pihak sekolah optimis suatu saat nanti mereka dapat membangun sekolah yang lebih layak untuk kenyamanan belajar anak-anak.
Meskipun izin oprasional belum keluar untuk MTS, tapi kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang.
Ya Allah Nak, bagaimana perasaanmu ke sekolah menggunakan sendal jepit sedangkan teman-temanmu yang lain menggunakan sepatu.
Maka membeli kebutuhan untuk sekolah menjadi sangat berat bukan karena tidak ingin tapi memang tidak mampu.
Haruskah tetap diam dan menikmati kemerdekaan 'hanya' dengan upacara bendera setiap tahunnya?
Nyata di depan mata, masih banyak saudara-saudara kita yang masih belum beruntung menikmati akses pendidikan dengan layak!
Atau, bantu mencarikan donatur untuk perbaikan sekolah mereka agar bisa benar-benar merasakan arti "kemerdekaan pendidikan yang sesungguhnya" dengan belajar di tempat yang "Lebih Layak".
Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H